Kota Semarang Andalkan Lumbung Kelurahan Bantu Warga Terdampak
Setiap lurah dan camat di Kota Semarang diminta menyiapkan lumbung kelurahan. Lumbung kelurahan itu akan menjadi tempat penyimpanan logistik bahan pokok, baik yang diberikan pemerintah, maupun hasil gotong royong warga.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·2 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Pemerintah Kota Semarang, Jawa Tengah, mengandalkan lumbung kelurahan atau tempat penyimpanan logistik dalam menangani dampak ekonomi akibat wabah Covid-19. Lumbung kelurahan itu mengedepankan konsep saling bantu di antara warga.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, Kamis (9/4/2020), mengatakan, akan mendistribusikan 200.000 paket sembako ke seluruh wilayah, yang dibagi dalam dua tahap. Pekan ini, baru tersalurkan 100.000 sembako kepada masyarakat, sedangkan sisanya pekan depan.
”(Pekan) pertama, bantuan baru 100.000 bahan kebutuhan pokok dan mungkin ini tidak mencukupi seluruh kebutuhan warga. Maka, manfaatkanlah lumbung kelurahan di lingkungan masing-masing. Bagi warga yang mampu, agar membantu tetangga-tetangga di sekitarnya,” kata Hendrar.
Hendrar memerintahkan setiap lurah dan camat untuk menyiapkan lumbung kelurahan di lingkungan masing-masing. Lumbung kelurahan itu akan menjadi tempat penyimpanan logistik sembako, baik yang diberikan pemerintah, maupun hasil gotong royong warga.
”Fungsi lumbung kelurahan, yaitu untuk memfasilitasi keluarga yang mampu untuk bisa memenuhi kebutuhan warga sekitar. Bahkan, kalau tergolong sangat mampu, didorong untuk menyediakan kebutuhan lebih luas lagi,” kata Hendrar.
Dengan berjalannya sistem lumbung kelurahan, ia optimistis imbauan kepada masyarakat untuk tetap berada di rumah bisa lebih ditegakkan. Hendrar yang akrab disapa Hendi juga meminta warga untuk tidak bergerombol, serta membatasi aksesibilitas agar orang-orang tak mudah keluar-masuk.
Kedisiplinan warga akan membantu menangkal penyebaran virus SARS-CoV-2, pemicu Covid-19. Saat ini, total sudah ada 18 pasien positif Covid-19 di Semarang yang dinyatakan sembuh.
Hendrar menuturkan, kedisiplinan warga akan membantu menangkal penyebaran virus SARS-CoV-2, pemicu Covid-19. Terlebih, saat ini, total sudah ada 18 pasien positif Covid-19 di Semarang yang dinyatakan sembuh. Hal itu menjadi kabar baik di tengah pandemi.
Hendrar meminta warga Semarang mengikuti imbauan pemerintah, seperti tetap berada di rumah. ”Kalau memang sangat perlu, keluar memakai masker. Segala kegiatan ditunda dulu. Belajar dari rumah. Disiplin untuk pembatasan sosial mutlak harus dilakukan,” katanya.
Menurut data Pemkot Semarang, selain 18 pasien positif Covid-19 dinyatakan sembuh, 16 pasien positif meninggal. Sementara pasien positif yang masih dalam perawatan 37 orang.
Disiplin untuk pembatasan sosial mutlak harus dilakukan. (Hendrar Prihadi-Wali Kota Semarang)
Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Abdul Hakam menjelaskan, data terbaru, ada 10 pasien yang dinyatakan sembuh pada Rabu (8/4/2020). Mereka adalah 1 pasien yang dirawat di RS Tentara, 2 pasien di RS Tugurejo, 3 pasien di RSUP Dr Kariadi, dan 4 pasien RS St. Elisabeth.
”Pagi ini, ada 3 pasien positif yang sembuh dari RST, RS Tugurejo, dan RSDK, kemudian pada sore hari kita mendapatkan data kembali untuk menyatakan 7 pasien lagi sembuh. Jadi total ada 10 pasien COVDI-19 sembuh hari ini,” katanya.