Dua Pelaku Penyerangan Kantor Freeport Tewas Tertembak
Aparat kepolisian menggerebek rumah anggota kelompok kriminal bersenjata yang beberapa waktu lalu menyerang kantor PT Freeport Indonesia di Kabupaten Mimika, Papua.
Oleh
Fabio Costa
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Aparat kepolisian menggerebek rumah anggota kelompok kriminal bersenjata yang beberapa waktu lalu menyerang kantor PT Freeport Indonesia di Kabupaten Mimika, Papua. Dua anggota kelompok itu tewas dan satu anggota lainnya ditahan.
Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Papua Komisaris Besar Ahmad Mustofa Kamal, saat dikonfirmasi, Jumat (10/4/2020), mengatakan, penggerebekan dilakukan di Kampung Jayanti, Distrik Iwaka, Kabupaten Mimika, Kamis (9/4/2020) sore. Penggerebekan itu diawali dengan penangkapan enam orang yang akan menyuplai bahan makanan ke kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kampung Jayanti pada 7 April lalu.
Dari pemeriksaan terhadap keenam simpatisan KKB tersebut, aparat kepolisian pun mengetahui lokasi persembunyian anggota KKB yang menyerang areal perkantoran PT Freeport Indonesia (FI) di Distrik Kuala Kencana, Mimika, 30 Maret lalu.
Pihak kepolisian lalu menggerebek rumah di Kampung Jayanti tersebut. Sempat terjadi kontak senjata antara KKB dan pihak kepolisian. Dalam kontak senjata ini, dua anggota KKB tewas dan satu anggota lainnya ditangkap. ”Satu anggota KKB telah ditahan di Markas Polres Mimika. Pelaku berinisial IN ini akan diperiksa untuk melacak keberadaan anggota KKB yang lain,” kata Ahmad.
Ia menuturkan, polisi juga menemukan banyak barang bukti di rumah tersebut. Di antaranya 1 senjata rakitan, 1 senjata airsoft gun, 7 senjata angin, 162 butir amunisi, 20 telepon seluler, 3 bendera bintang kejora, 3 kapak, 3 busur panah, 90 anak panah, dan 11 parang.
”Setelah penggerebekan ini, upaya pengejaran seluruh anggota KKB yang terlibat dalam penembakan karyawan Freeport di Kuala Kencana akan terus dilakukan,” kata Ahmad.
KKB pimpinan Jony Botak yang berjumlah delapan orang itu menembus area perkantoran PT FI di kompleks Kuala Kencana pada 30 Maret sekitar pukul 14.00 WIT. Mereka melepaskan tembakan secara membabi buta ke arah pegawai. Akibatnya, 1 pegawai asal Selandia Baru bernama Graeme Thomas Wall meninggal, 2 pegawai luka berat, dan 4 pegawai lain luka ringan.
Manager Corporate Communication PT FI Kerry Yarangga mengatakan, pihaknya tetap mengingatkan seluruh pegawai agar waspada pasca-penyerangan kantor mereka itu. ”Saat ini, aktivitas pegawai di kantor Kuala Kencana kembali berjalan normal. Pihak keamanan pun terus meningkatkan patroli di seluruh kawasan Kuala Kencana,” katanya.
Juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka, Sebby Sambom, menyatakan, PT FI di Mimika merupakan salah satu target utama serangan pihaknya. Sebab, Freeport dianggap telah merampas sumber daya alam milik bangsa Papua.
”Kami akan menyerang seluruh pihak dan aparat keamanan yang berjaga di areal kerja Freeport. Perjuangan ini tak akan berakhir hingga Freeport meninggalkan Papua,” kata Sebby.