Kalbar Siapkan Tes Cepat bagi Lansia yang Memiliki Penyakit Pemberat
Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat pekan depan akan melaksanakan tes cepat untuk warga berusia 60 tahun ke atas yang memiliki penyakit pemberat. Mereka diminta mendaftar terlebih dahulu melalui Whatsapp.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·3 menit baca
PONTIANAK, KOMPAS — Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat pada pekan depan akan melaksanakan tes cepat atau rapid test untuk warga berusia 60 tahun ke atas yang memiliki penyakit pemberat. Mereka diminta mendaftar terlebih dahulu melalui nomor layanan, setelah itu baru ditentukan hari apa akan menjalani tes cepat.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Harisson, Jumat (10/4/2020) sore, menuturkan, atas permintaan Gubernur Kalbar, Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar akan menyelenggarakan tes cepat bagi warga berusia rentan 60 tahun ke atas yang memiliki penyakit pemberat, misalnya diabetes, paru, jantung, dan ginjal.
”Bagi masyarakat yang berumur 60 tahun ke atas dan memiliki penyakit pemberat yang ingin tes cepat atau rapid test dapat menghubungi posko Covid-19 Kalbar. Warga harus mendaftar terlebih dahulu di Whatsapp 081292119119,” ujarnya.
Pendaftaran dibuka mulai Sabtu (11/4/2020) dari pukul 09.00 hingga 21.00. Saat mendaftar melalui WA akan ditanyakan beberapa persyaratan mengenai usia dan penyakit pemberat. Tes akan dilaksanakan di Laboratorium Kesehatan Daerah di sebelah Rumah Sakit Umum Daerah Sedarso Pontianak.
Bagi masyarakat yang berumur 60 tahun ke atas dan memiliki penyakit pemberat yang ingin tes cepat atau rapid test dapat menghubungi posko Covid-19 Kalbar. Warga harus mendaftar terlebih dahulu di WhatsApp 081292119119.
”Pelaksanaan tes dimulai Senin (13/4) pukul 13.20 hingga 16.30 pada hari kerja. Pelaksanaan tes nanti dalam sehari hanya 30 orang agar tidak menumpuk. Apalagi, sekarang masih harus menjaga jarak,” ujarnya.
Hingga sekarang, kata Harisson, Kalbar memiliki 9.800 alat tes cepat yang terdiri dari bantuan Kementerian Kesehatan 2.400, pengadaan dari APBD Kalbar 1.400. Kemudian, bantuan dari Kamar Dagang dan Industri Provinsi Kalbar 6.000. Semuanya sudah didistribusikan ke kabupaten/kota. Kabupaten/kota diminta segera melakukan tes cepat, termasuk untuk warga usia 60 tahun ke atas.
Gubernur Kalbar Sutarmidji menuturkan, tes cepat sebagian besar dikirim ke kabupaten/kota. Ia berharap secepatnya dipergunakan. Cadangan tes cepat di provinsi masih ada sekitar 1.200 yang akan dipergunakan untuk pemeriksaan warga usia 60 tahun ke atas.
Sebab, beberapa pasien dalam pengawasan (PDP) yang meninggal ketika dibawa ke rumah sakit kondisinya sudah parah. Apalagi, hasil laboratorium lama baru keluar. Dengan tes cepat nanti, jika reaktif, akan cepat ditangani dengan prosedur tetap Covid-19.
Harisson menuturkan, Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar pada Jumat sore kembali menerima bantuan dari Gugus Tugas Nasional. Bantuannya sebanyak 10.000 alat pelindung diri (APD) dan 6.000 masker bedah.
Sebab, beberapa pasien dalam pengawasan (PDP) yang meninggal ketika dibawa ke rumah sakit kondisinya sudah parah. Apalagi, hasil laboratorium lama baru keluar. Dengan tes cepat nanti, jika reaktif, akan cepat ditangani dengan prosedur tetap Covid-19.
Distribusi bantuan dari Gugus Tugas Nasional dibantu Komando Daerah Militer XII/Tanjungpura. Bantuan itu akan langsung didistribusikan ke rumah sakit-rumah sakit rujukan serta dinas kesehatan untuk keperluan puskesmas.
Pengawasan warga
Untuk warga Kalbar yang baru saja datang dari daerah-daerah transmisi lokal di luar Kalbar, mereka akan dicatat sebagai orang dalam pemantauan (ODP) saat tiba di Kalbar. Mereka diminta mengarantina diri secara mandiri di rumah selama 14 hari.
”Jadi, prosedurnya nanti, warga Kalbar yang baru datang dari wilayah-wilayah transmisi lokal ini melapor kepada petugas kesehatan. Mereka hendaknya mengisolasi diri di rumah. Mereka diawasi petugas kesehatan ataupun warga sekitar agar tidak keluar rumah selama 14 hari,” ujarnya.
Selama 14 hari, warga yang menjadi ODP diharapkan tinggal di rumah masing-masing dan di kamar tersendiri. Sebisa mungkin menggunakan kamar mandi sendiri serta menjaga jarak dari anggota keluarga lainnya. Perabot rumah tangga hendaknya sering dibersihkan dengan cairan disinfektan. Makanlah makanan bergizi.
Harisson menuturkan pula, hingga Jumat (10/4), Kalbar merawat 58 PDP di sejumlah rumah sakit. Dari 58 PDP yang dirawat itu, ada 4 PDP kasus konfirmasi Covid-19. Kemudian, sisanya 54 PDP, dilakukan tes cepat. Hasilnya, 14 orang reaktif dan 40 orang nonreaktif.
Pada Kamis (9/4), ada 3 PDP meninggal dunia. Satu orang di antaranya hasil tes cepat menunjukkan reaktif. Kemudian, 2 orang di antaranya hasil tes cepat menunjukkan nonreaktif. Yang reaktif perempuan 59 tahun, memiliki penyakit kanker pankreas. Kemudian, 2 pasien yang nonreaktif pria 63 tahun dan 41 tahun di Pontianak.
Pada Jumat, ada 2 pasien meninggal. Kedua pasien itu hasil tes cepat mereka nonreaktif. Dari 5 pasien meninggal tanggal 9-10 April itu, hanya 1 pasien yang hasil tes cepatnya reaktif.