Kota Batu Naikkan Anggaran Jadi Rp 102 Miliar untuk Penanganan Covid-19
Bantuan untuk warga terdampak disalurkan melalui rekening Bank Jatim sebesar Rp 500.000 per bulan untuk tiga bulan.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·3 menit baca
BATU, KOMPAS — Pemerintah Kota Batu, Jawa Timur, menaikkan anggaran penanganan Covid-19 dari Rp 59,5 miliar menjadi Rp 102 miliar dengan rincian untuk penanganan kesehatan Rp 40,14 miliar, jaring pengaman sosial Rp 60 miliar, dan anggaran keamanan serta operasional Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Satuan Tugas Covid-19 senilai Rp 1,92 miliar.
”Untuk sementara, dalam rangka penanganan Covid-19, Pemerintah Kota Batu mengkaji ulang, realokasi anggaran, dan menyiapkan dana kurang lebih Rp 102 miliar,” ujar Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kota Batu M Chori, Jumat (10/4/2020).
Perubahan anggaran ini dilatarbelakangi adanya peningkatan kebutuhan kesehatan, seperti penambahan nutrisi bagi kelompok rentan, yakni anak-anak dan warga lanjut usia. Selain itu, juga untuk memenuhi kebutuhan biaya rumah penampungan/karantina mengantisipasi para pemudik di tiap kecamatan.
Peningkatan jaringan pengaman sosial yang semula dianggarkan Rp 45 miliar dinaikkan menjadi Rp 60 miliar karena ada peningkatan besaran nominal yang akan diberikan kepada kelompok terdampak.
Proses distribusi bantuan itu sendiri masih menunggu kesiapan data dari desa dan kelurahan. Di Kota Batu terdapat 24 desa dan kelurahan yang tersebar di tiga kecamatan, yakni Bumiaji, Batu, dan Junrejo.
Untuk mempercepat proses pendataan, Pemerintah Kota Batu tengah menerjunkan aparatur sipil dari seluruh satuan kerja perangkat daerah untuk mendampingi pamong desa mendata warga terdampak. Bantuan tidak diberikan dalam wujud sembako, tetapi uang yang ditransfer melalui rekening Bank Jatim.
”Saat ini sedang dilakukan verifikasi dan validasi data oleh pemerintah desa/kelurahan. Kami mengimbau bagi warga terdampak, yang belum terdaftar, untuk menghubungi pemerintah desa/kelurahan melalui RT/RW,” katanya.
Menurut Chori, sejauh ini yang sudah dibagikan adalah insentif lansia untuk 1.051 jiwa senilai Rp 500.000 per bulan selama tiga bulan. Insentif bagi penyandang disabilitas bagi 134 jiwa sebesar 500.000 per bulan selama tiga bulan, dan insentif bagi 162 veteran sebesar Rp 1 juta per bulan selama tiga bulan.
Adapun data perkembangan Covid-19 di Batu, berdasarkan data Satgas Covid-19 Jawa Timur, per 9 April, 2 orang terkonfirmasi positif, 9 pasien dalam pengawasan (PDP), dan 107 orang dalam pemantauan (PDP). Adapun hasil usap tenggorokan (swab) terhadap seorang PDP yang meninggal pada Rabu (8/4/2020) ternyata negatif.
Mengenai tambahan satu orang terkonfirmasi positif, Chori mengatakan saat ini kondisinya stabil dan masih dirawat di rumah sakit. ”Untuk pasien positif (yang kedua) terpapar dari kluster Asrama Haji Sukolilo. Kebetulan dia mengikuti pelatihan tenaga kesehatan haji Indonesia (beberapa waktu lalu),” katanya.
Kondisi Kediri
Juru Bicara Satgas Covid-19 Kota Kediri Fauzan Adima mengatakan, pihaknya mengalokasikan anggaran Rp 80 miliar untuk penanganan Covid-19. Jumlah tersebut terdiri atas tahap I sebesar Rp 20,3 miliar dan tahap II senilai Rp 60 miliar. Untuk tahap III, masih dalam pembahasan.
”Tahap I murni untuk kesehatan. Tahap II untuk kesehatan, bantuan sembako dampak isolasi mandiri dalam pengawasan, penambahan sarana dan prasarana di Badan Penanggulangan Bencana Daerah, serta masker kain untuk masyarakat,” ujarnya.
Selain itu, Fauzan menambahkan anggaran tahap II juga ditujukan untuk penambahan sarana dan prasarana RS Gambiran Lama serta bantuan makan pada Ruang Observasi di gedung Politeknik Kediri. Adapun untuk bantuan nontunai kepada warga kemungkinan masuk dalam tahap III.
Perkembangan Covid-19 di Kota Kediri, per 9 April, berdasarkan data Satgas Covid-19 Jawa Timur, terdapat 2 orang positif, 4 orang PDP, dan 147 orang ODP.