Satu ODP di Kota Malang Meninggal, Keluarga Diminta Isolasi secara Mandiri
Satu ODP di Kota Malang, Jawa Timur, Sabtu (11/4/2020) pagi, meninggal dunia. Sesuai dengan prosedur kewaspadaan Covid-19, keluarga pasien diminta melakukan isolasi mandiri untuk 14 hari ke depan.
Oleh
DAHLIA IRAWATI
·2 menit baca
MALANG, KOMPAS — Satu orang dalam pemantauan (ODP) di Kota Malang, Jawa Timur, Sabtu (11/4/2020) pagi, meninggal dunia. Pasien adalah seorang pekerja hotel di Bali dan baru 1 April lalu pulang ke Malang. Sesuai dengan prosedur kewaspadaan Covid-19, keluarga pasien diminta melakukan isolasi mandiri.
”Yang meninggal adalah seorang warga Bunul yang selama ini bekerja sebagai pegawai hotel di Bali. Dia pulang ke Malang pada 1 April 2020. Tidak ada laporan sama sekali oleh keluarganya sehingga baru ketahuan saat pasien berada di instalasi gawat darurat Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang,” kata Kepala Bagian Humas Pemerintah Kota Malang Widiyanto, Sabtu (11/4/2020).
Widiyanto mengatakan, pasien datang ke IGD RSSA dengan keluhan gejala klinis jantung dan mengalami sesak napas pada Jumat (10/4/2020) malam. ”Pasien meninggal dunia pada Sabtu, sebelum sempat masuk ke ruang perawatan. Ia juga belum sempat di-swab,” katanya.
Warga asal Bunul tersebut akhirnya dimakamkan di TPU Ngujil, Bunul, dengan prosedur kewaspadaan Covid-19. Keluarga pasien pun diharapkan mengisolasi diri secara mandiri untuk 14 hari ke depan.
Pasien meninggal dunia pada Sabtu, sebelum sempat masuk ke ruang perawatan. Ia juga belum sempat di-swab. (Widiyanto)
”Pemerintah Kota Malang berharap masyarakat proaktif melaporkan keluarganya yang baru saja datang dari luar kota agar kondisi kesehatannya terus bisa dipantau dan jadi kewaspadaan bersama. Dalam hal kasus almarhum, tidak ada keluarga yang melapor sehingga lolos tracing,” kata juru bicara Satgas Covid-19 Kota Malang, Husnul Muarif.
Meski tidak sempat menjalani tes swab, jenazah pasien tetap ditangani sesuai dengan prosedur kewaspadaan Covid-19. ”Dalam masa seperti sekarang ini, setiap jenazah akan ditangani dengan protap kewaspadaan Covid-19,” kata Husnul.
Hingga Jumat, 9 April 2020, di Kota Malang tercatat ada 4 pasien positif Covid-19 dan 42 pasien dalam pengawasan (PDP) yang dirawat di rumah sakit. Tiga di antara pasien positif Covid-19 tersebut adalah tenaga kesehatan (perawat) yang selama ini menangani kasus Covid-19.
”Masyarakat diharapkan tetap mematuhi kewaspadaan Covid-19 dengan menghindari kerumunan, melaporkan jika ada kerabatnya datang dari luar kota, dan terus memakai masker saat keluar rumah,” kata Husnul.