Tes Cepat, Puluhan Anak Buah KM Kelud Terindikasi Covid-19
Berdasarkan hasil tes cepat, 40 anak buah Kapal Motor Kelud terindikasi mengidap Covid-19. Saat ini kapal tujuan Tanjung Priok-Belawan itu tertahan di Pelabuhan Batu Ampar, Kota Batam, Kepulauan Riau.
Oleh
PANDU WIYOGA
·2 menit baca
BATAM, KOMPAS — Berdasarkan hasil tes cepat, 40 anak buah Kapal Motor Kelud terindikasi mengidap Covid-19. Saat ini kapal dengan rute Tanjung Priok-Belawan itu masih tertahan di Pelabuhan Batu Ampar, Kota Batam, Kepulauan Riau.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi Kusmarjadi, Minggu (12/4/2020), mengatakan, awalnya diketahui ada satu awak KM Kelud yang mengidap gejala mirip Covid-19. Setelah dilakukan tes cepat, orang itu dan 39 awak kapal lainnya yang kemudian dites dinyatakan terindikasi mengidap Covid 19.
Dari data yang dihimpun Kompas, KM Kelud berlayar dari Tanjung Priok pada 11 April 2020 dengan mengangkut penumpang tujuan Batam (31), Karimun (44), dan Medan (56). Menurut rencana, kapal yang diawaki 160 orang itu juga akan mengangkut 351 penumpang ketika berlabuh di Batam, tetapi kemudian dibatalkan.
Kepala Kesekretariatan PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Yahya Kuncoro, dalam siaran pers, menyatakan, semua petugas kapal telah diinstruksikan untuk menjalankan standar operasi khusus ketika pandemi. Perusahaan juga telah melengkapi semua petugas di kapal dengan alat pelindung diri.
Orang itu dan 39 awak kapal lainnya yang kemudian dites dinyatakan terindikasi mengidap Covid-19.
”Seluruh petugas kapal memiliki risiko yang tinggi karena setiap hari bertemu dan melakukan interaksi dengan banyak orang. Ada kemungkinan bahwa mereka terpapar dari orang lain,” kata Kuncoro.
Sebagai antisipasi terhadap pandemi, Pelni mewajibkan penumpang menggunakan masker selama berada di kapal. Suhu tubuh penumpang diukur satu per satu sebelum naik ke kapal. Selain itu, penyemprotan disinfektan dilakukan secara berkala di semua bagian dalam kapal. Tiket yang dijual kini juga dibatasi maksimal 50 persen dari kapasitas normal agar jarak antarpenumpang bisa terjaga.
Pantauan di lapangan, petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam masih berusaha membujuk para awak kapal agar bersedia dievakuasi. Menurut rencana, satu awak kapal yang mengidap gejala mirip Covid-19 akan dirawat di Rumah Sakit Badan Pengusahaan (RSBP) Batam. Adapun 39 orang lainnya akan menjalani observasi sebagai orang dalam pemantauan (ODP) di RS Khusus Infeksi Covid-19 di Pulau Galang.
Sebagian awak kapal menolak turun karena takut identitasnya diketahui. Oleh karena itu, sebagai upaya membujuk agar mereka mau dievakuasi, aparat TNI dan Polri meminta para wartawan untuk tidak mengambil gambar para awak kapal.
Kasus merebaknya Covid-19 di atas kapal milik Pelni ini merupakan yang kedua setelah sebelumnya peristiwa serupa terjadi di atas KM Lambelu ketika berlabuh di Dermaga Laurens Say, Maumere. Total Pelni mengoperasikan 26 kapal penumpang yang melayani rute ke 83 pelabuhan di seluruh Indonesia.