26 Awak Positif, KM Lambelu Diisolasi di Lepas Pantai
Sebanyak 26 awak KM Lambelu dinyatakan positif Covid-19. Pemeriksaan baru meliputi 42 dari total 186 awak kapal. Seluruh awak yang positif ataupun negatif akan diisolasi di atas kapal dan dipantau tim gabungan.
Oleh
Reny Sri Ayu
·3 menit baca
MAKASSAR, KOMPAS — Setidaknya 26 awak Kapal Motor Lambelu milik PT Pelni dipastikan positif Covid-19. Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 bekerja sama dengan Otoritas Pelabuhan dan PT Pelni menyiapkan isolasi di atas kapal bagi para awak, baik yang positif maupun negatif. Kapal tersebut berlabuh di zona karantina lepas pantai Makassar, Sulawesi Selatan.
Dalam konferensi video bersama wartawan di Makassar, Minggu (12/4/2020) malam, Kepala Dinas Kesehatan Sulsel Dr Ichsan Mustari mengatakan, pemeriksaan swab (dahak tenggorokan) telah dilakukan pada awak kapal. Namun, pemeriksaan baru meliputi 42 orang dari total 186 awak kapal. Sisanya akan menjalani tes pada Senin (13/4) ini.
Dari yang telah diperiksa itu, diketahui sebanyak 26 orang positif Covid-19. Ichsan mengatakan, isolasi akan dilakukan di atas kapal selama 14 hari. Tim gabungan sudah mengecek peta kapal untuk mengatur ruang-ruang yang akan digunakan untuk isolasi bagi awak yang positif juga ruangan yang akan digunakan oleh awak yang negatif.
”Pemeriksaan dan pengawasan akan dilakukan oleh gabungan dari tim Gugus Tugas Covid-19 Sulsel, Dinas Kesehatan, Pelni, dan Otoritas Pelabuhan. Bahkan, aparat TNI, polisi, dan Satpol PP juga dilibatkan,” ujar Ichsan.
Selama isolasi di kapal, para awak tersebut akan disuplai makanan dari darat karena tak boleh lagi ada aktivitas memasak untuk menjaga peralatan makan tak digunakan bergantian. Petugas kesehatan juga secara rutin memeriksa kondisi mereka, termasuk menyiapkan obat yang diperlukan.
”Sejauh ini, 26 awak yang positif dalam keadaan baik,” kata Ichsan.
KM Lambelu tiba di Pelabuhan Makassar pada Rabu (8/4) malam tanpa penumpang. Sebelumnya, kapal ini sempat ditolak saat akan merapat di Pelabuhan Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur.
Informasi tentang adanya awak kapal yang positif Covid-19 membuat kapal ini ditolak bersandar oleh pemerintah daerah setempat. Saat itu, sejumlah penumpang nekat melompat dari kapal. Penumpang akhirnya diturunkan ke dermaga. Setelah itu, kapal langsung menuju Makassar.
Sebelum ke Maumere, kapal itu juga sempat singgah di salah satu rutenya, yakni Kota Baubau, Sulawesi Tenggara. Kapal yang bertolak dari Nunukan, Kalimantan Utara, itu menurunkan 716 penumpang di Pelabuhan Murhum, Baubau, pada Senin (6/4).
Kepala Bidang Lalu Lintas Laut Otoritas Pelabuhan Makassar Sirajuddin mengatakan, kapal ini berada di zona karantina lepas pantai, yakni sekitar dua mil laut (3,7 kilometer) dari Pelabuhan Makassar. ”Tim dari Kantor Kesehatan Pelabuhan dan petugas lain juga terlibat melakukan pemeriksaan di kapal,” katanya.
Hingga Senin (13/4), perkembangan Covid-19 di Sulsel menunjukkan jumlah pasien positif mencapai 222 orang dengan 16 kematian. Adapun pasien dalam pengawasan (PDP) berjumlah 382 orang dengan 21 meninggal. Mayoritas kasus Covid-19 berada di Kota Makassar.
Pemerintah Kota Makassar pun sebelumnya menyatakan akan melakukan pembatasan sosial berskala kecil. Isolasi di wilayah zona merah di Makassar akan dilakukan dengan memperketat lalu lintas warga, termasuk tidak menerima tamu dari luar wilayah.