Pemkab Magelang Bakal Deteksi Potensi Penularan Lokal
Pemerintah Kabupaten Magelang bakal fokus mencari potensi penularan lokal untuk mengantisipasi meluasnya Covid-19. Hal itu dibarengi penyediaan anggaran hingga kolaborasi warga membuat beberapa jenis alat pelindung diri.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·2 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Pemerintah Kabupaten Magelang bakal fokus mencari potensi penularan lokal untuk mengantisipasi meluasnya Covid-19. Hal itu dibarengi dengan penyediaan anggaran hingga kolaborasi warga membuat beberapa jenis alat pelindung diri bagi tenaga medis.
Saat ini, ada 11 pasien dalam pengawasan (PDP) di Kabupaten Magelang. Namun, semuanya belum diketahui, apakah terinfeksi Covid-19 atau tidak. Hingga Senin (13/4/2020), Pemkab Magelang belum menerima hasil pemeriksaan sampel usap (swab) tenggorok untuk sebagian PDP lainnya. Sebagian di antaranya bahkan belum sempat diambil sampel usap tenggoroknya.
Bupati Magelang Zaenal Arifin mengatakan, transmisi lokal menjadi salah satu pertimbangan menentukan status dan kebijakan daerah ke depan. Dari sana, bisa ditentukan status kejadian luar biasa hingga usulan pembatasan sosial berskala besar.
”Salah satu caranya menelusuri riwayat penularan PDP yang kini telah meninggal,” ujar Zaenal, Senin (13/4/2020) petang.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang Retno Indriastuti mengatakan, penelusuran akan dilakukan untuk semua PDP yang meninggal. Mereka berumur 30-80 tahun dan menderita penyakit bawaan.
Menurut Retno, sebagian orang memang sempat pergi ke luar kota dan luar negeri. Namun, sebagian lagi mengatakan baru sakit setelah kontak dengan warga setempat yang kemudian terkonfirmasi positif Covid-19. Dia berharap, penelurusan yang akan dilakukan itu bakal mampu memetakan peta persebaran potensi Covid-19 di Kabupaten Magelang.
Saat ini, di Kabupaten Magelang terdapat 29 PDP. Enam orang di antaranya dinyatakan positif Covid-19. Mereka dirawat di lima rumah sakit. Adapun orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 234 orang.
Anggaran
Sementara itu, Pemkab Magelang tengah merealokasi dana APBD 2020 untuk menghadapi pandemi Covid-19. Dana yang disediakan mencapai Rp 44,7 miliar, yang semula dialokasikan untuk pos lainnya.
Dana tersebut antara lain dianggarkan untuk kebutuhan menyiapkan fasilitas kesehatan, termasuk menyiapkan 141 tempat tidur di enam rumah sakit di Kabupaten Magelang. Selain itu, ada juga penyediaan jaring pengaman sosial bagi warga terdampak Covid-19 hingga alat pelindung diri bagi tenaga medis.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang Edy Susanto mengatakan, baju pelindung saat ini terus diproduksi melibatkan sejumlah penjahit di Kecamatan Muntilan. Selain itu, sejumlah sukarelawan dan satuan tugas di BPBD Kabupaten Magelang juga dikerahkan membuat alat pelindung wajah bagi tenaga medis.
”Kami sudah membuat 300 alat pelindung wajah dan masih akan terus memproduksi untuk memenuhi kebutuhan menjaga keselamatan para tenaga medis, terutama yang bertugas di puskesmas,” ujarnya.