Ratusan Pekerja Migran dan Mahasiswa Kembali ke Jatim
Ratusan pekerja migran Indonesia dan mahasiswa dari Malaysia kembali tiba di Bandar Udara Juanda Surabaya, Rabu (15/4/2020). Mereka langsung diperiksa kesehatannya dan yang negatif dipulangkan ke daerah asal.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Ratusan pekerja migran dan mahasiswa Indonesia dari Malaysia kembali tiba di Bandar Udara Juanda Surabaya, Rabu (15/4/2020). Kondisi kesehatan mereka langsung diperiksa. Pemerintah Provinsi Jawa Timur langsung memulangkan ke daerah asal dengan pengawalan ketat dari Gugus Tugas Covid-19.
Kedatangan pekerja migran dan mahasiswa ini terbagi dalam dua waktu yang berbeda. Rombongan pertama sebanyak 172 pekerja migran dan mahasiswa tiba sekitar pukul 15.00 di Bandara Juanda Surabaya. Mereka menggunakan pesawat Malaysia Airlines
Selain itu, ada juga 78 pekerja migran yang masuk melalui Medan. Mereka tiba menggunakan pesawat Citilink. Meski telah menjalani proses observasi di Medan, prosedur pemeriksaan kesehatan tetap dilakukan setibanya di Bandara Juanda.
Sebelumnya, Selasa (7/4/2020), 154 pekerja migran tiba di Bandara Juanda Surabaya. Mereka langsung menjalani pemeriksaan kesehatan dan hasilnya tidak ditemukan yang positif.
Wakil Sekretaris Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Jatim Jonathan Judianto mengatakan, pemeriksaan ketat dilakukan pada semua penumpang. Mereka harus melalui alat pemindai suhu tubuh, mengisi kartu pengawasan kesehatan, dan menjalani pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh.
Tim kesehatan dari Dinas Kesehatan Provinsi Jatim dan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Surabaya berkolaborasi memeriksa riwayat kesehatan mereka. Setelah itu dilakukan tes cepat untuk mengetahui apakah ada indikasi terpapar virus korona atau tidak.
Pekerja dan mahasiswa yang hasil tes cepatnya positif akan dirujuk ke RS Jiwa Menur. Pemprov Jatim telah menyiapkan ruang perawatan pasien di rumah sakit itu. Namun, apabila hasil tes diagnostik cepat menyatakan negatif, pekerja dan mahasiswa ini diizinkan pulang ke daerah asal.
Jonathan mengatakan, pemprov menyiapkan 11 bus untuk mengantarkan pekerja migran ini ke daerah asal. Tim Gugus Covid-19 akan memastikan para pekerja langsung pulang. Mereka diserahkan ke pemda masing-masing untuk dipantau dalam menjalani isolasi mandiri selama 14 hari.
Pihaknya menyerahkan mekanisme isolasi atau karantina terhadap pekerja migran dan pelajar ini kepada pemda maupun pemerintah desa. Alasannya, tim gugus tugas tingkat desa saat ini sudah terbentuk. Tim ini siap untuk menerapkan protokol kesehatan terhadap pemudik.
Mereka diserahkan ke pemda masing-masing untuk dipantau dalam menjalani isolasi mandiri selama 14 hari.
Data Pemprov Jatim, hingga saat ini sudah lebih dari 5.000 desa menyiapkan tempat isolasi khusus bagi pemudik, termasuk pekerja migran. Tempat isolasi dibentuk untuk mengantisipasi pemudik tidak bisa menjalani isolasi mandiri di rumahnya.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan, para pekerja migran ini mudik lebih awal ke kampung halaman jelang Ramadhan. Selain di bandara, Pemprov Jatim baru-baru ini juga memeriksa 130 penumpang kapal dari Banjarmasin yang tiba di Pelabuhan Tanjung Perak.
Hingga kini, jumlah pasien dalam pengawasan di Jatim telah mencapai 1.621 orang dan yang terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai 499 orang. Jumlah positif Covid-19 yang meninggal 46 orang atau 9,22 persen. Adapun jumlah orang dalam pemantauan 15.328 orang.