Seberangi Banjir, Pengendara Sepeda Motor di Majalengka Tewas Terseret Arus
Aryo (19) ditemukan tak bernyawa setelah terseret banjir ratusan meter di Desa Palasah, Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Rabu (15/4/2020) dini hari.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·3 menit baca
MAJALENGKA, KOMPAS — Aryo (19) ditemukan tak bernyawa setelah terseret banjir ratusan meter di Desa Palasah, Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Rabu (15/4/2020) dini hari. Sebelumnya, siswa SMK itu melintasi luapan Sungai Cipelang menggunakan sepeda motor bersama seorang temannya.
Kejadian naas tersebut bermula saat Aryo dan Didin (19) yang mengendarai sepeda motor melalui jalan dari arah Desa Ujung Jaya menuju Desa Palasah, Selasa (14/4/2020) pukul 23.00. Jalan tersebut tergenang hingga ketinggian 30 sentimeter akibat luapan Sungai Cipelang setelah hujan deras sejak sore.
“Mereka memaksakan diri melalui jalan yang tergenang banjir. Korban lalu terjatuh akibat arus deras. Didin berhasil melompat dari motor dan meraih pohon sehingga selamat. Aryo hanyut terbawa banjir,” kata Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Majalengka Rezza Permana.
Korban terseret sekitar 600 meter dengan sepeda motornya.
Petugas BPBD Majalengka, anggota Polsek Kertajati, Koramil Kertajati, dan masyarakat setempat lalu menyisir daerah aliran Sungai Cipelang ketika air mulai surut Rabu pukul 03.20. Warga Kadipaten, Majalengka, tersebut pun ditemukan dalam kondisi meninggal. ”Korban terseret sekitar 600 meter dengan sepeda motornya,” katanya.
Reza tidak tahu pasti, apakah Aryo merupakan korban pertama terseret banjir di daerah tersebut atau tidak. “Tetapi , daerah itu (Palasah) setiap tahun pasti banjir. Apalagi musim hujan. Sedimentasi di Sungai Cipelang juga tinggi dan bantarannya rusak,” ujarnya.
Palasah berjarak sekitar 36 kilometer dari pusat pemerintahan Majalengka. Desa tersebut termasuk daerah yang terdampak pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati dan aerocity, kota bandara.
Sejak Januari hingga kini, BPBD Majalengka mencatat 29 kejadian banjir akibat luapan sungai yang dipicu hujan deras. Daerah yang kerap terdampak banjir ialah Kadipaten dengan enam kejadian, Ligung (5), dan Kertajati (4). “Musim hujan belum berakhir, warga di daerah sungai harus berhati-hati. Sebab, sungai sering limpas kalau hujan deras,” katanya.
Banjir Cirebon
Banjir juga melanda tiga desa di Kecamatan Waled, Kabupaten Cirebon, Jabar, Selasa pukul 23.00. Luapan Sungai Ciberes menggenangi 700 rumah di Desa Gunungsari, 600 rumah di Desa Mekarsari, dan 80 rumah di Desa Ciuyah.
“Hujan intensitas tinggi dengan durasi berjam-jam memicu banjir. Apalagi, sungainya sudah menyempit dan dangkal. Ketinggian banjir pun 30 sentimeter hingga 150 cm. Tidak ada korban jiwa,” kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Cirebon Eman Sulaeman.
Namun, sekitar 5.000 warga terdampak banjir. Tiga madrasah, 1 gedung SMP dan SD, 2 masjid, dan 8 mushala juga turut terendam banjir. Hingga Rabu siang, air berangsur surut. Warga juga mulai membersihkan rumahnya.
Pada 5 April, banjir juga menerjang Desa Gunungsari dan merendam sekitar 100 rumah dengan ketinggian hingga 100 cm. Banjir terparah di bagian timur Cirebon, termasuk Waled, terjadi pada Februari 2018. Tiga warga meninggal dan 50.080 orang terdampak banjir. Sebanyak 20 titik tanggul jebol.
Menurut Eman, pihaknya telah mendirikan posko bencana di Kantor Kecamatan Ciledug, kecamatan tetangga Waled, untuk mengevakuasi warga jika terjadi banjir susulan. ”Kami tetap siaga meskipun dalam waktu bersamaan juga mengurus penanganan Covid-19,” kataya.
Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kertajati, Ahmad Faa Izyin, mengatakan, hujan deras di Cirebon dan Majalengka masih berlangsung Rabu ini. ”Besok dan luas curah hujan diprediksi sedang,” katanya.
Hujan deras dapat mencapai 50-100 milimeter per hari. Adapun curah hujan normal hanya 20 milimeter per hari. Meski demikian, Ahmad mengimbau masyarakat tetap waspada karena musim hujan diprediksi masih berlangsung hingga akhir April.