Seorang pasien positif Covid-19 di Kendari, Sulawesi Tenggara, meninggal pada Sabtu (18/4/2020) dini hari. Tercatat, angka rerata kematian di wilayah ini capai 7,4 persen.
Oleh
SAIFUL RIJAL YUNUS
·2 menit baca
KENDARI, KOMPAS — Seorang pasien positif Covid-19 di Kendari, Sulawesi Tenggara, meninggal pada Sabtu (18/4/2020) dini hari. Tercatat, dua orang telah meninggal dari 27 pasien positif. Angka rata-rata kematian di wilayah ini pun meningkat menjadi 7,4 persen atau sedikit di bawah rata-rata nasional.
Seorang pasien positif Covid-19, berumur 75 tahun, meninggal di RS Bahteramas setelah dirawat sejak 2 April. Pasien ini meninggal akibat gagal ginjal yang diperparah dengan virus korona jenis baru ini.
”Setelah dirawat selama 16 hari, pasien meninggal tadi subuh. Almarhum memang memiliki penyakit penyerta, yaitu gagal ginjal, dan sempat cuci darah beberapa hari lalu,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sultra Rabiul Awal.
Rabiul menuturkan, pasien yang juga pensiunan polisi telah lama memiliki riwayat penyakit ginjal dan rutin melakukan cuci darah di RS Santa Anna Kendari. Pasien yang meninggal ini menambah daftar pasien yang meninggal karena Covid-19 menjadi dua orang.
Setelah dirawat selama 16 hari, pasien meninggal tadi subuh. Almarhum memang memiliki penyakit penyerta, yaitu gagal ginjal, dan sempat cuci darah beberapa hari lalu. (Rabiul Awal)
”Dengan jumlah ini, angka CFR (case fatality rate) di Sultra menjadi 7,4 persen, atau naik dua kali lipat dari sebelumnya, dengan jumlah pasien positif sebanyak 26 orang. Pekan lalu pasien positif yang meninggal pertama kali karena Covid-19 juga karena gagal ginjal yang diperparah dengan virus,” ucapnya.
Dengan meningkatnya angka kematian, Rabiul mengharapkan agar warga terus meningkatkan kewaspadaan dalam pandemi virus ini. Terlebih lagi, orang yang memiliki penyakit penyerta memiliki potensi angka kematian lebih besar.
”Orang yang sehat lalu terjangkit virus mungkin akan sehat-sehat saja. Tapi ketika orang yang sakit, apalagi parah, tingkat kematiannya tinggi. Pasien tadi siang telah dikuburkan dengan protokol standar pemakaman Covid-19,” tambah Rabiul.
Pemakaman pasien yang meninggal akibat Covid-19 memang dilakukan dengan protokol aman. Jenazah pasien dikebumikan di pemakaman umum di Kendari, Sultra, Sabtu siang.
Dokter forensik Biddokes Polda Sultra Mauluddin menyampaikan, pemakaman berlangsung lancar, tanpa ada protes dari masyarakat. Pemakaman dilakukan berdasarkan protokol keamanan yang berlaku.
”Jenazah telah kami kebumikan siang tadi, berlangsung aman dan lancar sesuai protap yang berlaku. Pihak keluarga menyerahkan pemakaman ke RS Bhayangkara karena almarhum adalah pensiunan polisi,” kata Mauluddin.
Hingga Sabtu, kasus penyebaran Covid-19 di Sultra mencapai 27 orang dengan dua kasus meninggal dan empat orang sembuh. Sebanyak 14 orang adalah pasien dalam pengawasan (PDP), sebanyak 282 adalah orang dalam pemantauan (ODP), dan 101 orang tercatat orang tanpa gejala (OTG).
Sejumlah upaya telah dilakukan pemerintah untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 di Sultra. Akan tetapi, angka penyebaran virus terus bertambah. Usaha maksimal beserta kesadaran masyarakat sanga diperlukan agar kasus penambahan pasien terjangkit virus tidak lagi bertambah.