Kelompok Masyarakat Lintas Agama di Kalsel Bantu Warga Terdampak Covid-19
Kelompok masyarakat lintas agama di Banjarmasin menggelar aksi peduli terhadap masyarakat kecil terdampak pandemi Covid-19. Mereka membagikan 300 paket bahan kebutuhan pokok kepada warga yang sangat membutuhkan bantuan.
Oleh
JUMARTO YULIANUS
·3 menit baca
BANJARMASIN, KOMPAS — Kelompok masyarakat lintas agama di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, menggelar kepedulian terhadap masyarakat kecil terdampak pandemi Covid-19. Mereka membagikan paket bahan kebutuhan pokok kepada warga yang sangat membutuhkan bantuan.
Sebanyak 300 paket bahan kebutuhan pokok dibagikan Gereja Katedral Keluarga Kudus, Banjarmasin dan Vihara Dhammasoka di Banjarmasin, Sabtu (18/4/2020). Paket yang dibagikan berisi beras 3 kilogram, minyak goreng (2 liter), gula pasir (1 kg), dan mi instan (20 bungkus).
Pembagian paket bahan kebutuhan pokok dilakukan bersama Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Banjarmasin serta Lembaga Kajian Keislaman dan Kemasyarakatan (LK3) Banjarmasin. Paket tersebut disalurkan, antara lain, kepada komunitas difabel, anak jalanan, para janda kurang mampu, lansia, tukang becak, dan penyapu jalan.
Ketua FKUB Kota Banjarmasin H Maskur mengatakan, aksi ini merupakan bentuk respons masyarakat atas situasi sulit yang terjadi sekarang. ”Aksi ini untuk membantu warga yang memang sangat memerlukan bantuan,” katanya.
Uskup Keuskupan Banjarmasin Mgr Petrus Boddeng Timang mengatakan, pihaknya sudah membentuk Tim Aksi Bantuan Covid-19 Keuskupan Banjarmasin. Tim tersebut dibentuk untuk membantu masyarakat terdampak pandemi Covid-19. Apalagi, pandemi diprediksikan bakal berlangsung cukup lama.
Menurut Petrus, sebagian warga yang terdampak pandemi Covid-19 sangat membutuhkan bantuan. Untuk itu, Gereja Katolik hadir dengan segala keterbatasan dan kekurangannya untuk mengulurkan tangan kepada mereka yang memerlukan bantuan. Gerakan ini harus digalakkan supaya terus tumbuh dan berkembang.
”Mudah-mudahan dengan kerja sama lintas agama, aksi semacam ini bisa berlangsung terus untuk kebaikan bersama. Kita semua memberi dari keterbatasan, bukan dari kelimpahan. Kita semua diharapkan berbela rasa dengan mereka yang lebih membutuhkan uluran tangan,” tuturnya.
Petrus mengatakan, beban masyarakat kecil harus diringankan dalam situasi sulit. Kepedulian pada mereka adalah buah keyakinan iman masing-masing umat beragama, yakni bagaimana iman diamalkan dalam karya nyata, dalam situasi darurat dan serba tidak menentu. ”Iman itu perlu diwujudkan dalam kepedulian sosial tanpa memandang suku, agama, dan asal-usul,” katanya.
Makhluk sosial
Kepala Vihara Dhammasoka Banjarmasin Bhante Saddhavira mengatakan, tidak ada yang berharap wabah Covid-19 seperti sekarang terjadi dalam kehidupan. Namun, fakta berbeda dengan keinginan ataupun harapan.
”Berharap yang baik itu memang baik, tapi berpijak pada realitas juga tidak kalah baik. Dalam menjalani kehidupan bersama, kita hendaknya memfungsikan diri sebagai insan beragama sekaligus manusia sebagai individu dan juga makhluk sosial,” katanya.
Iman itu perlu diwujudkan dalam kepedulian sosial tanpa memandang suku, agama, dan asal-usul.
Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial di Dinas Sosial Kota Banjarmasin Ibnu Sabil menyampaikan ucapan terima kasih atas kepedulian masyarakat lintas agama yang turut membantu pemerintah dalam meringankan beban masyarakat terdampak Covid-19.
”Ini adalah bukti kebersamaan masyarakat yang berbeda dalam membantu masyarakat terdampak Covid-19 atas nama kemanusiaan. Kami juga selalu siap dan terbuka pada siapapun selama itu untuk kebaikan,” katanya.
Menurut Sekretaris II Yayasan Uma Kandung, Banjarmasin, Rosita Sari, bantuan bahan kebutuhan pokok itu sangat berarti bagi para lansia yang didampingi yayasannya. ”Saat ini, para lansia memerlukan bantuan untuk makan sehari-hari. Sebab, kami menjumpai beberapa di antara mereka harus puasa untuk menghemat makanan,” ungkapnya.