Pemerintah Kota Tegal, Jawa Tengah, berencana membagikan bantuan berupa paket bahan makanan kepada masyarakat miskin dan terdampak Covid-19 mulai Senin (20/4/2020).
Oleh
·3 menit baca
TEGAL, KOMPAS — Pemerintah Kota Tegal, Jawa Tengah, berencana membagikan bantuan berupa paket bahan pokok kepada masyarakat miskin dan terdampak Coronavirus disease 2019 atau Covid-19 mulai Senin (20/4/2020). Pemkot menargetkan sehari sebelum pembatasan sosial berskala besar diberlakukan, bantuan paket bahan makanan sudah terdistribusi ke semua masyarakat miskin dan terdampak Covid-19.
Menteri Kesehatan telah menyetujui usulan Pemkot Tegal untuk menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), Jumat (17/4/2020). Menurut rencana, PSBB akan mulai diterapkan selama dua tahap. Setiap tahap berlaku selama 14 hari ditambah dengan satu hari sebagai masa persiapan. Tahap pertama akan dilakukan pada 23 April-8 Mei 2020. Tahap kedua pada 9-23 Mei 2020.
Paket bahan makanan didahulukan agar tidak ada lagi warga yang keluar rumah membeli bahan makanan pokok saat PSBB diterapkan. ”Masyarakat tidak perlu datang ke kelurahan. Nanti kami yang akan mengantar paket bahan pokok ke rumah mereka masing-masing,” kata Wakil Wali Kota Tegal Muhamad Jumadi saat meninjau persiapan penyaluran bantuan di Kantor Kelurahan Slerok, Tegal Timur, Minggu (19/4/2020).
Jumadi mengatakan, bahan makanan yang akan dibagikan 16.365 paket. Bahan makanan tersebut terdiri dari 5 kilogram beras, 6 bungkus mi instan, 1 kaleng sarden, 1 kaleng susu, 1 bungkus teh, dan 1 botol kecap. Bahan makanan tersebut akan dibagikan kepada 14.111 warga miskin yang tidak mendapatkan bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) dan bantuan pangan nontunai dari Kementerian Sosial.
Selain itu, 2.254 paket bahan makanan lainnya akan dibagikan kepada pekerja yang terdampak Covid-19, seperti pedagang kaki lima, pekerja di tempat-tempat wisata yang ditutup, juru parkir, petugas kebersihan, penjaga makam, dan pekerja jalanan. Menurut Jumadi, Pemkot Tegal akan bekerja sama dengan sopir angkutan kota dan tukang becak dalam mendistribusikan bahan makanan ini kepada masyarakat sehingga perekonomian para sopir angkot dan tukang becak juga bisa terbantu.
Di Kabupaten Batang, 29.762 keluarga akan mendapatkan bantuan langsung tunai (BLT) senilai Rp 600.000 per keluarga setiap bulan. ”Sudah disepakati bersama, dana desa Rp 53 miliar akan kami alokasikan untuk BLT bagi warga terdampak Covid-19. Mekanisme penentuan siapa saja yang akan menerima ditentukan oleh hasil musyawarah desa,” ujar Bupati Batang Wihaji.
BLT akan ditransfer ke rekening setiap penerima. Pemerintah Kabupaten Batang akan bekerja sama dengan Bank Jateng untuk memberikan layanan gratis pembukaan rekening tabungan bagi penerima BLT.
Pembatasan di Yogyakarta
Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi, yang juga Ketua Harian Gugus Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta, menyatakan, pembatasan dilakukan salah satunya dengan membatasi jam buka pasar tradisional, kecuali pasar induk. Protokol pencegahan Covid-19 diterapkan di pasar tradisional, yaitu semua orang diwajibkan memakai masker dan cuci tangan sebelum memasuki lorong pasar.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Yogyakarta Agus Winarto mengungkapkan, patroli dilakukan di lokasi yang biasa untuk keramaian ataupun di ruangan yang biasa penuh orang, seperti di gim daring dan tempat makan. (XTI/NCA)