Banyak Kasus Covid-19 Terkait Perjalanan Antardaerah, Pemprov Sumut Minta Warganya Tidak Mudik
Warga Sumatera Utara diminta mematuhi larangan mudik. Hampir semua kluster kasus Covid-19 di Sumut berawal dari riwayat perjalanan antardaerah. Jumlah kasus positif di Sumut kini sudah mencapai 111 orang.
Oleh
NIKSON SINAGA
·3 menit baca
MEDAN, KOMPAS — Warga Sumatera Utara diminta mematuhi larangan mudik untuk memutus rantai penyebaran Covid-19. Hampir semua kluster kasus Covid-19 di Sumut berawal dari riwayat perjalanan dari luar daerah atau luar negeri. Jumlah kasus positif di Sumut kini sudah mencapai 111 orang, bertambah enam orang dalam satu hari.
”Kepada seluruh saudaraku agar tidak mudik dulu, baik keluar maupun masuk Sumut. Ini bertujuan memutus mata rantai penyebaran Covid-19 yang saat ini masuk fase mengkhawatirkan,” kata Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi melalui saluran Youtube, Rabu (22/4/2020).
Edy pun meminta agar masyarakat Sumut juga tidak saling mengunjungi. Menurut dia, silaturahmi bisa dilakukan dengan memanfaatkan teknologi multimedia yang sekarang sudah banyak tersedia. ”Jiwa kita lebih berharga dari apapun,” ujar Edy.
Kepala Bidang Transportasi Darat Dinas Perhubungan Sumut Darwin Purba mengatakan, mereka akan menerapkan larangan mudik. Namun, mereka masih menunggu detail peraturan tentang larangan mudik tersebut.
Hingga saat ini, kata Darwin, angkutan antarkota antarprovinsi masih beroperasi seperti biasa di Sumut. Namun, jumlah penumpang menurun drastis sejak pandemi Covid-19.
”Kami pun meminta perusahaan otobus menerapkan protokol kesehatan dengan mengisi maksimal 50 persen dari kapasitas, memeriksa suhu tubuh penumpang, dan menyemprot disinfektan ke bus secara rutin,” katanya.
Sebelum larangan mudik diterapkan, para perantau sebelumnya sudah pulang kampung ke Sumut. Namun, kata Darwin, mereka tidak melakukan pendataan jumlah pemudik yang telah masuk ke Sumut. Humas Bandara Kualanamu Yuliana Balqis mengatakan, jumlah penumpang yang berangkat dan tiba di bandara tersebut pada 1 hingga 21 April sebanyak 74.467 orang.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumut Aris Yudhariansyah mengatakan, larangan mudik sangat penting memutus rantai penyebaran Covid-19. Hampir semua kasus Covid-19 di Sumut mempunyai riwayat perjalanan dari luar daerah atau luar negeri.
Aris mengatakan, jumlah kasus positif di Sumut hingga Rabu (22/4) pukul 17.00 mencapai 111 orang atau bertambah enam orang dalam sehari. Jumlah pasien dalam pengawasan yang dirawat di rumah sakit pun mencapai 153 orang, bertambah tujuh orang dari hari sebelumnya. ”Data ini menunjukkan penularan Covid-19 hingga kini masih terus terjadi di Sumut,” kata Aris.
Larangan mudik sangat penting memutus rantai penyebaran Covid-19. Hampir semua kasus Covid-19 di Sumut mempunyai riwayat perjalanan dari luar daerah atau luar negeri
Aris pun mengingatkan, penanganan Covid-19 tidak bisa dilakukan hanya dengan pengobatan pasien di rumah sakit. Ia meminta masyarakat disiplin melakukan pembatasan sosial yang telah disosialisasikan pemerintah, yakni dengan mengisolasi diri di rumah, memakai masker jika harus keluar rumah, menjaga jarak, disiplin mencuci tangan, dan menghindari keramaian.
Aris mengatakan, Sumut pun masih terus menyiagakan rumah sakit rujukan jika terjadi lonjakan pasien Covid-19 yang harus dirawat di rumah sakit. Beberapa rumah sakit yang siap merawat pasien, antara lain Rumah Sakit Umum H Adam Malik, RS Martha Friska Medan, dan RS dr GL Tobing Deli Serdang.