Memperteguh Kebersamaan Hadapi Covid-19, Tokoh Agama di Malang Gelar Doa Bersama
Untuk mengukuhkan kebersamaan dalam menghadapi COVID-19, para tokoh agama di Kota Malang, Jawa Timur, Rabu (23/04/2020), menggelar doa bersama.
Oleh
DAHLIA IRAWATI
·2 menit baca
MALANG, KOMPAS — Untuk mengukuhkan kebersamaan dalam menghadapi Covid-19, para tokoh agama di Kota Malang, Jawa Timur, Kamis (23/04/2020), melakukan doa bersama. Doa dilakukan oleh masing-masing pemuka agama secara bergantian.
Doa bersama lintas iman tersebut diikuti pemuka agama Islam, Kristen, Katolik, Aliran Kepercayaan, Ahmadiyah, dan lainnya. Mereka berdoa untuk kebaikan bangsa agar terus menjaga kebersamaan dan kemanusiaan di tengah pandemi Covid-19. Doa bersama digelar di Posko Bersama Hadapi Corona Kota Malang. Posko bersama itu dijalankan oleh Gusdurian Muda (Garuda) Malang.
”Kegiatan ini dihadiri tokoh-tokoh lintas iman. Agendanya adalah doa bersama untuk keselamatan bangsa. Berusaha membangun semangat persatuan dan kesatuan, yang imbasnya ke masyarakat, ke umatnya. Bahwa ketika tokoh-tokoh agamanya bersatu, masyarakat akan ikut bersatu,” kata Ahmad Qomaruddin, Koordinator Gusdurian Muda (Garuda) Malang, Rabu (23/04/2020).
Selain silaturahmi dan doa bersama, kegiatan juga ditutup dengan makan tumpeng bersama-sama. ”Doa bersama ini dilakukan dengan terbatas, hanya tokoh agama demi tetap menjaga agar tidak ada kerumunan. Kita tetap berusaha penjarakan sosial,” kata Qomaruddin.
Dalam kesempatan itu, pemuka agama Katolik, Romo Gani Sukarsono, berharap bahwa kebersamaan di antara tokoh agama tersebut akan menular ke umat beragama secara umum.
”Harapan saya, tokoh agama bisa menggerakkan masyarakat. Dalam situasi seperti ini, saya berharap munculnya kembali semangat kita yang sudah hilang yaitu gotong royong. Gotong royong yang dahulu kuat sekarang sepertinya ikut melemah. Semoga setelah kumpul-kumpul ini, muncul semangat gotong royong untuk menangani pandemi,” kata Romo Gani.
Menurut Romo Gani, setiap orang sebaiknya tidak berpikir keselamatan dirinya sendiri saja, tetapi juga harus ikut memikirkan keselamatan orang yang terpaksa hidup di luar rumah. Romo Gani yang menjadi romo paroki di Gereja Katolik Paroki Santo Vincentius A. Paulo, Jalan Raya Langsep, ini meminta agar rumah warga tetap terbuka untuk mereka yang di luar rumah.
Semoga setelah kumpul-kumpul ini muncul semangat gotong royong untuk menangani pandemi.
Pemuka agama Konghucu, Bunsu Anton Triyanto, mengatakan bahwa selama ini kerja sama antarumat beragama sudah berjalan baik. Ia berharap, dalam kondisi pandemi seperti sekarang ini, kerja sama itu semakin baik. ”Yang kita punya adalah kebaikan. Itu sebabnya, mari kita tetap bekerja sama demi kebaikan bangsa,” katanya.
Adapun posko bersama tersebut dibuat untuk melakukan kegiatan sosial, yaitu menampung donasi dan menyalurkannya kepada mereka yang membutuhkan.