logo Kompas.id
NusantaraPerjalanan Estafet, Modus Baru...
Iklan

Perjalanan Estafet, Modus Baru Para Pemudik

Sebuah bus bertrayek Cirebon-Semarang yang mengangkut 25 penumpang diminta putar balik. Penumpang di bus itu diduga mencoba mudik secara estafet. Ini merupakan modus baru yang dipakai masyarakat untuk nekat mudik.

Oleh
KRISTI UTAMI
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/kT2TN8QQkftyP_4pJnkkjX5uvE0=/1024x603/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F04%2FPenyekatan-1_1587823926.jpeg
KOMPAS/KRISTI UTAMI

Petugas Polres Tegal Kota melakukan penyekatan pemudik dari arah Jakarta di depan Terminal Tipe A Kota Tegal, Jateng, Sabtu (25/4/2020). Penyekatan dilakukan untuk mengantisipasi adanya masyarakat yang nekat mudik d itengah pandemi Covid-19.

TEGAL, KOMPAS — Larangan mudik sejak Jumat (24/4/2020) memicu pemudik menyusun strategi baru. Pemudik memilih metode secara estafet menggunakan bus antarkota dalam provinsi. Namun, kenekatan itu tetap saja diketahui aparat yang bertugas.

Semenjak larangan mudik yang dikeluarkan pemerintah melalui Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2020 berlaku, penyekatan pemudik mulai dilakukan di sejumlah daerah. Di sejumlah daerah di Jawa Barat, misalnya, ratusan kendaraan pemudik dari arah Jakarta diminta memutar arah kembali ke Jakarta, Jumat siang (Kompas.id, 24/4/2020).

Editor:
Cornelius Helmy Herlambang
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000