Penularan Lokal Picu Lonjakan Kasus Positif Covid-19 di Bali
Penularan lokal memicu lonjakan kasus positif Covid-19 di Bali pada Selasa (28/4/2020). Penelusuran kasus akan segera dilakukan untuk meminimalkan penularan lokal selanjutnya.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·2 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Penularan lokal memicu lonjakan kasus positif Covid-19 di Bali pada Selasa (28/4/2020). Penelusuran kasus akan segera dilakukan untuk meminimalkan penularan lokal selanjutnya.
”Terjadi penambahan kasus yang signifikan akibat penularan secara lokal di daerah. Arahan dari pemerintah daerah belum dijalankan dengan penuh dan disiplin,” kata Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Provinsi Bali, yang juga Sekretaris Daerah Provinsi Bali, I Dewa Made Indra di Bali, di Denpasar, Selasa.
Indra menyebutkan, penambahan 13 kasus terkonfirmasi positif dengan riwayat transmisi lokal ditemukan di Kabupaten Karangasem dan Kabupaten Bangli. Penularan terjadi akibat kontak dengan anggota keluarga, pekerja migran Indonesia, yang pulang kampung. Pelacakan riwayat kasus akan dilakukan untuk meminimalkan penularan.
Saat ini, ada 215 orang terkonfirmasi positif di Bali. Sebanyak 207 orang adalah WNI dan delapan orang lainnya warga negara asing. Empat orang tercatat meninggal. Selain itu, masih terdapat 123 pasien yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit rujukan dan tempat karantina yang dikelola Pemerintah Provinsi Bali.
Sementara itu, General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Ketapang-Gilimanuk Fahmi Alweni mengapresiasi kebijakan larangan mudik guna memutus mata rantai penyebaran penyakit Covid-19. Saat ini, angkutan penyeberangan masih berlangsung, tetapi untuk mendukung distribusi logistik.
Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan sudah menerbitkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi Selama Masa Mudik Idul Fitri 1441 Hijriah dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19. Peraturan itu sudah terbit Kamis (23/4/2020) menyusul keputusan larangan mudik yang diambil Presiden Joko Widodo.
CEO PT Pelindo III Regional Bali dan Nusa Tenggara Wayan Eka Saputra menyatakan, tidak ada lagi pemberangkatan dan kedatangan penumpang melalui Pelabuhan Benoa. ”Pelabuhan Benoa tetap beroperasi karena masih ada pengiriman logistik dan pengangkutan ekspor melalui Pelabuhan Benoa,” kata Eka.