Satu PDP di Poso Meninggal, Kesehatan Anggota Keluarga Dipantau
Satu pasien dalam pengawasan terkait Covid-19 di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, meninggal, Rabu (29/4/2020) malam. Kondisi anggota keluarga pasien dipantau guna memutus penularan kasus jika positif Covid-19.
Oleh
VIDELIS JEMALI
·3 menit baca
PALU, KOMPAS — Satu pasien dalam pengawasan terkait Covid-19 di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, meninggal, Rabu (29/4/2020) malam. Sampel usapnya sudah dikirim ke Makassar, Sulawesi Selatan, untuk diperiksa dan hingga kini belum keluar hasilnya. Anggota keluarga pasien pun dipantau.
Pasien dalam pengawasan (PDP) tersebut meninggal di RSUD Poso pada Rabu pukul 22.30 Wita. Ia mulai dirawat di rumah sakit tersebut pada Selasa (28/4/2020) yang dirujuk dari rumah sakit di Tentena, Kecamatan Pamona Puselembah. Gejala sakitnya demam tinggi dan sesak napas.
”Biasanya kalau ada kasus seperti ini (PDP meninggal), petugas surveilans di lapangan mencatat semua kontak erat, yakni keluarga, untuk dipantau lebih lanjut,” kata juru bicara penanganan Covid-19 Poso, Marwan Neno, di Poso, Kamis (30/4/2020), saat dihubungi dari Palu, Sulteng.
Marwan memastikan, sesuai prosedur, anggota keluarga pasien tersebut disarankan menjalani isolasi mandiri di rumah. Dalam masa isolasi sekitar 14 hari, tim surveilans akan memantau perkembangan kesehatan mereka.
Pasien tersebut sebelumnya memiliki riwayat perjalanan ke Kabupaten Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan. Ia tercatat berasal dari Desa Kelei, Kecamatan Pamona Timur, sekitar 60 kilometer dari kota Poso.
PDP meninggal di Sulteng bukan baru kali ini terjadi. Ada dua kejadian serupa sebelumnya, yakni pada akhir Maret 2020 dan awal April 2020. Mereka meninggal sebelum hasil pemeriksaan sampel usap (swab) diterima otoritas terkait dari laboratorium Kementerian Kesehatan Regional Makassar, Sulsel. Belakangan dipastikan mereka positif terinfeksi Covid-19.
Saat ini, secara kumulatif, total kasus konfirmasi positif Covid-19 di Sulteng mencapai 47 kasus. Persebarannya terbanyak di Kota Palu dengan 15 kasus, disusul Morowali Utara (12), Buol (9), Poso (6), sisanya di Sigi dan Morowali. Dari jumlah itu, delapan orang sembuh, tiga orang meninggal.
Penambahan kasus di Kabupaten Buol perlu diwaspadai. Pada Rabu kemarin terjadi tambahan signifikan lima kasus positif Covid-19. Dari sebelumnya empat kasus, kini Buol memiliki sembilan kasus. Kasus tersebut berasal dari kluster Ijtima Ulama Zona Asia di Gowa, Sulawesi Selatan, Maret lalu.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Sulteng yang juga juru bicara Gugus Tugas Covid-19 Sulteng, Jumriani Yunus, menyatakan, orang tanpa gejala (OTG) yang bagian dari kluster Ijtima Gowa menjalani isolasi di rumah susun sewa sederhana (rusunawa). Isolasi dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Buol untuk mempersempit kemungkinan penularan virus.
Orang tanpa gejala (OTG) yang bagian dari kluster Ijtima Gowa menjalani isolasi di rumah susun sewa sederhana (rusunawa).
Berdasarkan catatan Pusat Data dan Informasi Gugus Tugas Covid-19 Sulteng, jumlah OTG di Buol 72 orang. Sekitar separuhnya telah mengikuti tes cepat dan reaktif Covid-19. Sampel usap mereka telah dikirim ke Makassar untuk diperiksa lebih lanjut.
Begitu hasil pemeriksaan sampel mengonfirmasi Covid-19, mereka yang berada di rusunawa akan langsung dipindahkan ke RSUD Buol.