Hasil Tes Cepat Lima Karyawan Pusat Perbelanjaan di Sleman Menunjukkan Reaktif
Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman menindaklanjuti riwayat kontak Kasus 67 dengan melakukan tes cepat terhadap lima karyawan sebuah pusat perbelanjaan di Kabupaten Sleman, DIY, Hasilnya menunjukkan reaktif.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·3 menit baca
SLEMAN, KOMPAS — Hasil tes cepat terhadap lima karyawan dari sebuah pusat perbelanjaan di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, menunjukkan reaktif. Tes cepat dilakukan kepada 30 karyawan pusat perbelanjaan tersebut guna menelusuri kontak dari kasus positif Covid-19 sebelumnya.
Kepala Dinas Kesehatan Sleman Joko Hastaryo menyampaikan, tes cepat kepada sejumlah karyawan pusat perbelanjaan tersebut dilakukan di Puskesmas Mlati, Sleman, Sabtu (2/5/2020). Tes cepat dilakukan atas izin dari pihak manajemen pusat perbelanjaan tersebut. Namun, pihaknya enggan menyebutkan nama pusat perbelanjaan itu.
”Ini merupakan pengembangan penelusuran kontak dari Kasus 67 yang sudah dinyatakan sembuh. Ternyata, pasien tersebut pernah bekerja di pusat perbelanjaan tersebut,” kata Joko melalui pesan singkatnya, Minggu (3/5).
Pasien Kasus 67 merupakan seorang laki-laki berusia 40 tahun, warga Sleman. Ia dilaporkan positif Covid-19 mulai 18 April 2020 dan sembuh 28 April 2020. Dari hasil penelusuran riwayat, ia disebutkan sempat punya riwayat perjalanan ke London, Inggris.
Joko menyampaikan, penelusuran kontak atas Kasus 67 sebenarnya sudah selesai. Namun, ada informasi tambahan yang diterima Dinas Kesehatan Sleman bahwa pasien tersebut sempat bekerja di sebuah pusat perbelanjaan di Kecamatan Mlati, Sleman. Maka, tes cepat juga perlu dilakukan terhadap karyawan di pusat perbelanjaan itu.
”Kasus 67 sudah selesai (penelusuran kontaknya). Ini tinggal menunggu hasil swab dari lima karyawan yang menunjukkan hasil reaktif. Mereka dalam kondisi kesehatan yang baik. Hanya, karena hasil rapid test reaktif, jadi harus diambil sampel swab-nya,” kata Joko.
Kasus 67 sudah selesai (penelusuran kontaknya). Ini tinggal menunggu hasil swab dari lima karyawan yang menunjukkan hasil reaktif. Mereka dalam kondisi kesehatan yang baik. Hanya, karena hasil rapid test reaktif, jadi harus diambil sampel swab-nya.
Saat ini, lima karyawan pusat perbelanjaanitu diisolasi di Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada, Sleman. Mereka masih menunggu giliran untuk diambil sampel usap tenggoroknya. Kepastian apakah mereka tertular Covid-19 atau tidak hanya bisa diperoleh dari pengujian sampel usap tenggorok yang selanjutnya harus diuji menggunakan metode reaksi rantai polimerase (PCR).
Selanjutnya, Joko menyampaikan, sejauh ini sudah dilakukan tes cepat kepada 2.600 orang. Hingga Minggu, dari jumlah tersebut, terdapat 81 orang yang menunjukkan hasil reaktif. Jumlah itu sudah termasuk lima karyawan pusat perbelanjaan yang sedang menjalani isolasi di Rumah Sakit Akademik UGM.
Dari hasil 81 reaktif tes cepat, terdapat 11 orang yang selanjutnya menjadi pasien positif Covid-19 setelah dilakukan pengujian sampel usap tenggorok melalui metode PCR.
Secara terpisah, juru bicara Pemerintah Provinsi DIY untuk Penanganan Covid-19, Berty Murtiningsih, menyampaikan, ada penambahan satu kasus positif Covid-19 pada hari ini. Pasien tersebut tercatat sebagai Kasus 117. Pasien tersebut berjenis kelamin laki-laki dan berusia 37 tahun. Adapun jumlah total pasien positif Covid-19 per hari ini 115 kasus.
”Kasus ini temuan dari hasil penelusuruan Dinas Kesehatan Gunung Kidul. Menurut penelusuran itu, kasus ini bagian dari tablig Jakarta,” katanya.
Adapun kasus kesembuhan pasien positif juga bertambah satu orang. Pasien tersebut tercatat sebagai Kasus 45. Ia merupakan seorang laki-laki berusia 59 tahun yang tercatat sebagai warga Sleman.
Selain itu, Berty melaporkan, terdapat tiga laporan pasien dalam pengawasan (PDP) yang meninggal dunia. Laporan tersebut diperolehnya dari Dinas Kesehatan Sleman. Ketiga pasien itu meninggal pada 2-3 Mei 2020. Ketiganya sudah berusia lebih dari 60 tahun. Dari ketiga orang itu, ada satu yang belum diambil sampel usap tenggoroknya. Akan tetapi, penelusuran kontak tetap dilakukan.