Bantuan Tunai bagi Ratusan Warga Kota Malang Mulai Cair
Ratusan warga dari dua kelurahan di Kota Malang, Jawa Timur, Rabu (6/5/2020), menerima bantuan sosial tunai dari Kementerian Sosial.
Oleh
DAHLIA IRAWATI
·2 menit baca
MALANG, KOMPAS — Ratusan warga dari dua kelurahan di Kota Malang, Jawa Timur, Rabu (6/5/2020), menerima bantuan sosial tunai dari Kementerian Sosial. Uang tersebut diharapkan mampu meringankan beban masyarakat terdampak pandemi Covid-19.
Dua kelurahan tersebut adalah Kidul Dalem dan Bareng, Kecamatan Klojen. Jumlah penerima bantuan sosial tunai di Kidul Dalem sebanyak 414 orang, sedangkan di Bareng sebanyak 254 penerima. Setiap penerima mendapat masing-masing Rp 600.000 selama tiga bulan.
”Agenda hari ini adalah pencairan bantuan sosial tunai di dua kelurahan yang menjadi percontohan. Ke depan, jika semuanya lancar, harapannya dalam dua minggu ini sudah seluruh wilayah di Malang Raya bisa mencairkan bantuan sosial tunai tahap pertama,” kata Kepala Kantor Pos Malang Agung Janarno saat memantau proses pencairan bantuan tersebut, Rabu.
Pada tahap pertama, Agung mengatakan, Kota Malang mencairkan bantuan sosial tunai untuk 20.029 keluarga penerima manfaat. Untuk menyalurkan bantuan sosial tersebut, sebanyak 80 pegawai Kantor Pos akan ditugaskan sebagai juru bayar. ”Mereka akan bergerak dari satu kelurahan ke kelurahan, sebab basis pencairannya secara umum adalah di kelurahan,” kata Agung.
Syarat mencairkan bantuan sosial tunai, menurut Agung, adalah membawa KTP, fotokopi kartu keluarga, dan surat undangan dari kelurahan. Sebelum menerima uang tunai, penerima akan menjalani verifikasi berkas.
”Semoga dicairkannya bantuan sosial tunai ini dapat membantu masyarakat untuk mengatasi dampak pandemi Covid-19. Semua sektor usaha terkena dampaknya. Semoga saja uang ini bermanfaat,” kata Lurah Bareng, Dwi Cahyono.
Surtikanti (59), pedagang gorengan asal Bareng, merasa bersyukur bisa menerima bantuan sosial tersebut. Sebab, penghasilannya sebagai penjual gorengan turun drastis sejak masyarakat diminta berdiam diri di rumah demi mencegah penyebaran Covid-19.
”Biasanya sehari bisa dapat omzet Rp 300.000-an. Namun, sejak pandemi Covid-19 ini, dapat Rp 120.000 sehari saja sudah sangat bagus. Semoga uang ini bisa memenuhi kebutuhan harian kami selama ada bencana ini,” kata perempuan yang tinggal dengan suaminya yang sakit-sakitan itu.
Warga lain yang merasa bersyukur atas cairnya bantuan sosial tunai adalah Hari Kustijanto (59), warga Kelurahan Bareng. Sebagai pekerja serabutan, ia mengaku sangat terbantu dengan pemberian bansos tersebut.
”Musim seperti ini, apa-apa susah. Saya biasa membuat banner (spanduk) saja kini sepi pembeli. Semoga pandemi ini segera berlalu agar kehidupan masyarakat kembali normal,” katanya.