Gula Selundupan Dihibahkan untuk Bantu Penanganan Covid-19 di Batam
Kantor Bea dan Cukai Batam menghibahkan tangkapan 12,5 ton gula kepada Pemerintah Kota Batam untuk penanganan Covid-19. Bantuan itu selanjutnya akan disalurkan kepada 284.223 keluarga miskin dan rawan miskin.
Oleh
PANDU WIYOGA
·2 menit baca
BATAM, KOMPAS — Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tipe B Batam menghibahkan tangkapan 12,5 ton gula kepada Pemerintah Kota Batam untuk penanganan Covid-19. Bantuan tersebut selanjutnya akan disalurkan kepada 284.223 rumah miskin dan rawan miskin.
Kepala Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tipe B Batam Susila Brata, Jumat (8/5/2020), mengatakan, gula senilai Rp 162,5 juta itu berasal dari Kapal Motor (KM) Kurnia Jaya. Kapal itu ditangkap di Perairan Pulau Selat Nenek, Batam, saat akan menuju Indragiri Hilir, Riau, pada 11 April lalu.
Gula impor merek Shakti Sugar asal India itu dikemas dalam 250 karung yang masing-masing beratnya 50 kilogram. ”Pada saat diperiksa barang itu tidak dilengkapi dokumen kepabeanan,” kata Susila.
Kepala Bidang Kepatuhan dan Layanan Informasi Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tipe B Batam Sumarna mengatakan, saat ditangkap, KM Kurnia Jaya telah ditinggalkan nakhoda dan anak buahnya. Maka, setelah kapal itu dibawa ke Pelabuhan Tanjung Uncang, Batam, muatannya langsung ditetapkan sebagai barang milik negara oleh Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Batam.
”Barang ini sudah disetujui Menteri Keuangan untuk dihibahkan. Juga telah dicek Balai Pengawasan Obat dan Makanan. Gula layak untuk dikonsumsi,” ujar Sumarna.
Gula ini disetujui Menteri Keuangan untuk dihibahkan. Juga telah dicek Balai Pengawasan Obat dan Makanan. Gula layak untuk dikonsumsi.
Menurut Susila, bahan pokok, seperti beras, gula, dan minyak goreng, sangat dibutuhkan warga pada saat pandemi Covid-19. Oleh karena itu, ia berjanji mempercepat proses hibah setiap kali ada tangkapan terhadap upaya penyelundupan bahan pokok di Batam.
Wali Kota Batam Muhammad Rudi memperkirakan, pandemi Covid-19 baru bisa diatasi paling cepat pada Juli 2020. Pemkot Batam pun menyiapkan bantuan bahan pokok kepada 284.223 rumah tangga miskin dan rawan miskin setidaknya selama empat bulan ke depan.
”Saya tidak menyuruh orang menyelundupkan (barang), tetapi saya ingin kalau ada tangkapan bisa segera diberikan kepada kami supaya bisa disalurkan untuk warga Batam,” kata Rudi.
Ia mengatakan, hingga 8 Mei 2020, di Batam terdapat 39 pasien positif Covid-19. Sebanyak 22 orang di antaranya sembuh, 6 orang meninggal, dan 11 orang lainnya masih menjalani perawatan. Sampai saat ini, jumlah pasien positif di Batam merupakan yang terbanyak di Kepulauan Riau.
”Kami sedang menyisir semua kecamatan di Batam, warga yang sakit langsung diperiksa lebih lanjut secara gratis. Ini semua agar pandemi bisa segera diatasi dan Batam bisa kembali menjalankan ekonomi seperti waktu normal,” ujar Rudi.