Petugas Melacak Awal Penularan Tiga Pasien di Lampung
Petugas masih melacak asal mula penularan tiga orang pasien positif Covid-19 di Provinsi Lampung. Ketiganya diketahui tidak pulang dari luar kota. Selain itu, kluster Pesantren Temboro, Magetan, juga terus ditelusuri.
Oleh
VINA OKTAVIA
·3 menit baca
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — Petugas masih melacak asal mula penularan tiga pasien positif Covid-19 di Provinsi Lampung. Ketiganya diketahui tidak pulang dari luar kota. Selain itu, kluster Pesantren Temboro, Magetan, Jawa Timur, juga terus ditelusuri.
Pasien pertama adalah laki-laki berusia 63 tahun asal Kecamatan Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan. Kepada petugas, pria tersebut mengaku tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar daerah. Dia mengaku hanya pernah kontak dengan seorang tukang pijat dan dirawat di rumah sakit.
Pasien kedua adalah bayi berusia 11 bulan yang merupakan anak pengemudi ojek daring di Kecamatan Natar, Lampung Selatan. Adapun pasien ketiga adalah laki-laki berusia 58 tahun asal Kota Bandar Lampung. Pria yang juga pimpinan salah satu partai itu mengaku tidak memiliki riwayat kontak ke luar kota.
”Sampai saat ini belum diketahui klusternya. Petugas di lapangan masih terus melakukan tracking,” kata Juru Bicara Penanganan Covid-19 Lampung Reihana, Minggu (10/5/2020), di Bandar Lampung.
Hingga Minggu, jumlah kasus positif Covid-19 di Lampung tercatat sebanyak 66 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 40 orang masih dirawat atau diisolasi. Adapun pasien meninggal sebanyak 5 orang dan sembuh 21 orang.
Sementara itu, pasien dalam pengawasan sebanyak 88 orang. Sebanyak 12 orang dirawat, 62 orang dinyatakan negatif Covid-19, dan 14 orang meninggal. Adapun jumlah orang dalam pemantauan sebanyak 3.046 orang.
Hingga saat ini, petugas sudah menemukan adanya penularan di luar santri.
Kluster Temboro
Selain menelusuri riwayat kontak ketiga pasien tersebut, petugas juga masih terus melakukan penelusuran dari kluster santri Temboro, Magetan, Jawa Timur. Hingga saat ini, petugas sudah menemukan adanya penularan di luar santri.
Pasien yang tertular adalah laki-laki usia 55 tahun asal Kabupaten Lampung Tengah. Pria tersebut merupakan orangtua dari salah satu santri Temboro asal Lampung Tengah. Pasien itu tidak ada keluhan dan masih menjalani isolasi mandiri.
Setelah ditemukannya Kluster Temboro, pemerintah memperketat pemantauan kesehatan bagi para santri yang dipulangkan dari berbagai pondok pesantren di Jawa. Selain itu, petugas juga sudah melakukan tes cepat terhadap petugas di Terminal Rajabasa, Bandar Lampung, yang sempat menyambut kedatangan santri Temboro. Hasilnya belum ada petugas yang dinyatakan reaktif.
Selama pandemi Covid-19, Lampung juga masih menerima kedatangan tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Lampung. Pada Minggu, sebanyak 12 TKI datang dari Taiwan, Hong Kong, dan Singapura. Setelah menjalani pemeriksaan kesehatan, 12 TKI tersebut langsung dipulangkan ke rumahnya.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Provinsi Lampung Lukmansyah menuturkan, sebelum dipulangkan ke rumahnya, para TKI tersebut diisolasi di Wisma Haji, Bandar Lampung. Petugas juga memantau suhu tubuh dan kondisi kesehatan para TKI tersebut.
Sepanjang Januari hingga Mei 2020, pemerintah mencatat sebanyak 1.675 TKI asal Lampung dipulangkan. Sebagian besar pulang karena kontrak kerjanya habis. Namun, ada juga TKI yang pulang akibat terdampak Covid-19.