Bantu Warga Terdampak Covid-19, Dapur Umum Diperbanyak di Jabar
Jabar Begerak terus memperbanyak dapur umum di kabupaten/kota hingga ke tingkat desa demi membantu warga kurang mampu yang terdampak pandemi Covid-19. Meski demikian, bantuan berupa paket nasi itu tidak akan cukup.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·3 menit baca
CIREBON, KOMPAS — Jabar Bergerak terus memperbanyak dapur umum di kabupaten/kota hingga ke tingkat desa demi membantu warga kurang mampu yang terdampak pandemi Covid-19. Namun, bantuan berupa paket nasi itu tidak akan cukup. Dibutuhkan kebersamaan masyarakat dalam membantu sesama.
Jabar Bergerak merupakan organisasi yang turut membantu warga terdampak Covid-19 di Jabar. Salah satunya dengan mendirikan dapur umum dan gerakan nasi bungkus (Gasibu) keliling. Dapur tersebut dikelola antara lain oleh tim penggerak PKK dan Taruna Siaga Bencana serta dibantu karang taruna daerah setempat.
”Kami arahkan untuk seluruh kecamatan, bahkan kelurahan dan desa punya dapur umum. Semakin dekat kepada warga, semakin bagus,” kata Ketua Umum Jabar Bergerak Atalia Praratya saat mengecek dapur umum di Kantor PKK Kota Cirebon, Jabar, Senin (11/5/2020).
Menurut Atalia, yang juga Ketua Tim Penggerak PKK Jabar, dapur umum dan Gasibu keliling dapat meringankan beban masyarakat yang mengalami kerawanan pangan akibat pandemi Covid-19. Penerima bantuan antara lain perantau, warga miskin, pemulung, dan yang belum terjangkau bantuan pemerintah.
”Bantuan ini diharapkan menurunkan angka kriminalitas dan membantu warga yang sakit. Apalagi, kami menerima aduan 42.000 warga kesulitan (makan), tetapi tidak masuk data terpadu kesejahteraan sosial. Mereka perlu dibantu segera. Dapur umum ini gerak cepat kami,” ujar istri Gubernur Jabar Ridwan Kamil ini.
Data aduan tersebut sudah diserahkan kepada 27 pemerintah kabupaten/kota di Jabar untuk segera ditindaklanjuti, seperti mendirikan dapur umum. Setiap daerah punya strategi berbeda. Di Kota Cirebon yang terdiri dari 5 kecamatan, misalnya, baru terdapat satu dapur umum.
”Kalau di Kota Bekasi, seluruh kelurahan sudah membangun dapur umum. Bogor dan Sumedang juga. Yang paling penting, warga tahu harus ke mana kalau mereka lapar,” tutur Atalia yang belum tahu berapa jumlah seluruh dapur umum di Jabar. Setiap dapur umum dapat membuat ratusan paket nasi bungkus.
Meski demikian, lanjutnya, kolaborasi pihak swasta, masyarakat, serta pemerintah dibutuhkan untuk membantu meringankan warga terdampak pandemi. ”Tanpa itu, bantuan ini tidak pernah cukup. Kami hanya menjadi pendorong agar warga kita bisa bersolidaritas,” katanya.
Wakil Ketua III PKK Kota Cirebon Kanti Anwar mengatakan, pihaknya telah menyalurkan paket nasi bungkus ke seluruh kelurahan. Sekitar 300 paket yang antara lain berisi nasi, mi, telur itu rencananya dibagikan setiap Senin, Rabu, dan Jumat sebelum berbuka puasa.
Di Kabupaten Cirebon, tim Jabar Bergerak telah menyalurkan 4.450 nasi bungkus ke Kecamatan Gegesik, Ciledug, Kapetakan, dan Arjawinangun. ”Paket nasi ini untuk buka puasa dan sahur. Semoga bisa meringankan beban warga terdampak Covid-19. Kami membuka donasi bagi siapa pun,” kata Nunung Roosmini, istri Bupati Cirebon Imron Rosyadi.