136 Pekerja Migran Dipulangkan dari Malaysia Lewat Entikong
Pekerja migran Indonesia kembali dipulangkan dari Malaysia melalui pos lintas batas negara di Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. Total yang dipulangkan 136 orang dan 123 orang di antaranya dideportasi.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·3 menit baca
PONTIANAK, KOMPAS — Pekerja migran Indonesia kembali dipulangkan dari Malaysia melalui pos lintas batas negara di Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. Sejauh ini, telah dipulangkan 136 orang, dengan 123 di antaranya dideportasi dan 13 orang repatriasi.
Kepala Seksi Perlindungan dan Pemberdayaan Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Pontianak Andi Kusuma Irfandi, Selasa (12/5/2020), menuturkan, para pekerja migran tersebut dipulangkan pada Senin (11/5/2020), terdiri dari 110 laki-laki dan 26 lainnya perempuan.
”Saat di pos lintas batas negara (PLBN) di Entikong, para pekerja migran sudah menjalani tes cepat (rapid test) oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan. Hasil pemeriksaannya, semua pekerja migran dinyatakan nonreaktif,” ujarnya.
Para pekerja migran tersebut berasal dari sejumlah provinsi. Paling banyak dari Kalbar, yakni 60 orang, diikuti Sulawesi Selatan 18 orang, Jawa Timur 14 orang, Nusa Tenggara Barat 13 orang, Jawa Barat sembilan orang, dan Jawa Tengah tujuh orang. Pekerja lain dari Sulawesi Barat (4 orang), Banten (3 orang), Lampung (2 orang), dan masing-masing satu orang dari Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Utara, Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Bengkulu.
Para pekerja migran tersebut dideportasi karena ada yang tidak memiliki paspor dan juga tidak memiliki surat izin kerja (work permit). Selain itu, ada juga yang kabur dari majikan dan gaji mereka tidak dibayar oleh majikannya.
”Saat ini para pekerja migran tersebut ditampung di Dinas Sosial Provinsi Kalbar. Pemulangan pekerja dari luar Kalbar menjadi kewenangan Dinas Sosial Provinsi Kalbar,” ujar Irfandi.
Sejak pandemi Covid-19 melanda berbagai belahan dunia termasuk Negara Bagian Sarawak di Malaysia, para pekerja migran bermasalah dipulangkan Pemerintah Malaysia.
Sebelumnya, pada periode 18 Maret-23 April, sebanyak 655 pekerja migran yang bermasalah di Malaysia juga telah dipulangkan melalui PLBN di Entikong. Sejak pandemi Covid-19 melanda berbagai belahan dunia termasuk Negara Bagian Sarawak di Malaysia, para pekerja migran bermasalah dipulangkan Pemerintah Malaysia. Para pekerja bermasalah dipulangkan setelah selesai menjalani hukuman di Depo Imigrasi Bekenu dan Semuja, Sarawak.
Kepala Dinas Sosial Provinsi Kalbar Yuline Marheini menuturkan, untuk sementara waktu para pekerja migran ditampung di Dinas Sosial Provinsi Kalbar. Untuk jadwal pemulangan masih menunggu jadwal kapal.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kalbar H Manto menuturkan, lalu lintas warga dari PLBN kembali meningkat khususnya di Aruk, Kabupaten Sambas. Lalu lintas di PLBN Aruk lebih pada kepulangan pekerja migran secara mandiri, bukan deportasi seperti PLBN di Entikong.
Jumlah warga yang melintas ke Kalbar melalui PLBN di Aruk sempat menurun saat moda transportasi laut dan udara dihentikan beberapa waktu lalu. Namun, belakangan, jumlahnya perlahan naik lagi. Di PLBN Aruk, Kabupaten Sambas, misalnya, jumlah yang melintas di atas 100 orang per hari.
Pemerintah Provinsi Kalbar juga terus berupaya memutus mata rantai penularan Covid-19. Oleh karena itu, meskipun sejumlah moda transportasi publik mulai diperbolehkan beroperasi oleh pemerintah pusat, Pemerintah Provinsi Kalbar hanya memperbolehkan penerbangan dari Jakarta yang mendarat di Bandara Supadio Pontianak. Hal itu karena pemeriksaan di Bandara Soekarno-Hatta ketat. Sementara dari rute lain belum diterima.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar Harisson menuturkan, kasus konfirmasi Covid-19 di Kalbar pada Selasa (12/5/2020) kembali bertambah. Pada Selasa ada tambahan tiga kasus baru di Kalbar. Satu orang dari Pontianak dan dua orang lagi dari Kabupaten Sintang yang masuk dalam orang tanpa gejala.
”Hari ini juga (Selasa) ada kabar baik. Ada sembilan orang yang dalam pemeriksaan swab dua kali berturut-turut negatif sehingga sembilan orang ini dinyatakan sembuh,” ujar Harisson.
Secara keseluruhan, di Kalbar terdapat 123 kasus konfirmasi Covid-19, sebanyak 20 orang di antaranya sembuh dan 3 orang meninggal.