Pertamina dan Medco Simenggaris Pasok Gas untuk Kilang Mini LNG Pertama di Indonesia
PT Pertamina Hulu Energi Simenggaris (PHE) dan PT Medco E&P Simenggaris melaksanakan perjanjian jual-beli gas dengan PT Kayan LNG Nusantara untuk menyuplai kebutuhan gas untuk kilang mini LNG di Kalimantan Utara.
Oleh
AGNES SWETTA PANDIA/IQBAL BASYARI
·2 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — PT Pertamina Hulu Energi Simenggaris (PHE) dan PT Medco E&P Simenggaris melaksanakan perjanjian jual-beli gas dengan PT Kayan LNG Nusantara, Rabu (20/5/2020). Kedua perusahaan itu akan menyuplai kebutuhan gas untuk kilang mini LNG pertama di Indonesia di Kecamatan Tana Lia, Kabupaten Tana Tidung, Kalimantan Utara.
Penandatanganan perjanjian jual-beli gas dilakukan secara melalui webinar oleh Direktur Utama PT PHE Simenggaris Afif Saifudin, Direktur Utama PT Medco E&P Simenggaris Ronald Gunawan, dan Direktur PT Kayan LNG Nusantara Antony Lesmana. Proses penandatangan perjanjian disaksikan oleh Deputi Keuangan dan Monetisasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana (SKK) Migas Arief S Handoko.
”Komitmen SKK Migas bersama kontraktor kontrak kerja sama yang memprioritaskan pasokan dari domestik semakin mengukuhkan peran gas sebagai modal pembangunan nasional untuk menciptakan nilai tambah di industri downstream yang akan memperbesar dampak multiplier effect yang dihasilkan,” ujar Arief dalam keterangan pers tertulis yang diterima Kompas, Rabu (20/5/2020).
Menurut dia, penandatanganan perjanjian jual-beli gas ini diharapkan bisa memberikan tambahan pemasukan bagi negara di tengah kebutuhan anggaran yang besar dalam upaya penanggulangan wabah Covid-19.
Perjanjian jual-beli gas ini merupakan yang pertama menggunakan skema bisnis LNG downstream di Indonesia. PT Kayan LNG Nusantara akan membeli gas dari produsen gas JOB Pertamina-Medco E&P Simenggaris kemudian melakukan proses liquefaction terhadap gas menjadi LNG dan disimpan dalam LNG isotank untuk dikapalkan langsung menuju offtakers. Dengan total volume penjualan gas sebesar 22 juta kaki kubik per hari (MMSCFD), pengaliran dan penyerapan gas diperkirakan akan dimulai pada akhir Desember 2021.
Komitmen SKK Migas bersama kontraktor kontrak kerja sama yang memprioritaskan pasokan dari domestik semakin mengukuhkan peran gas sebagai modal pembangunan nasional untuk menciptakan nilai tambah di industri downstream yang akan memperbesar dampak multiplier effect yang dihasilkan (Arief Handoko)
Kilang mini LNG di Simenggaris diharapkan menjadi pul atau hub bagi pengembangan lapangan-lapangan gas lainnya di Kalimantan Utara yang belum termonetisasi agar dapat dikomersialisasikan.
Teknologi penyimpanan LNG di Simenggaris dalam LNG Isotank yang dikapalkan menggunakan barge diharapkan menjadi pionir bagi skema virtual pipeline distribusi gas di dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan gas atau LNG dalam skala kecil di pulau-pulau terpencil di Indonesia.
Kebutuhan domestik
”Kami berharap melalui perjanjian jual-beli gas ini dapat memenuhi kebutuhan domestik untuk kelistrikan dan industri, serta turunan manfaat lainnya,” kata Antony.
Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie mengatakan, pihaknya telah mempermudah proses perizinan dan mengurangi hal-hal yang menghambat investasi ini. Dia berharap, kerja sama ini memiliki dampak berlapis untuk perekonomian di Kalimantan Utara, terutama di Kabupaten Tana Tidung dan Kabupaten Nunukan.
General Manager JOB Pertamina-Medco E&P Simenggaris Budi Prabowo berharap, perjanjian ini menjadi pionir bagi monetisasi gas di lapangan-lapangan gas di Indonesia yang berukuran marjinal dan terletak di remote area, seperti Simenggaris.