Petugas Dikhawatirkan Terpapar Covid-19, Tiga Puskesmas di Kalteng Tutup Sementara
Tenaga kesehatan harus diisolasi karena berkontak dengan pasien Covid-19, tiga puskesmas di Kalteng terpaksa ditutup.
Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
·2 menit baca
PALANGKARAYA, KOMPAS — Tiga puskesmas di Kalteng terpaksa ditutup sementara karena tenaga kesehatan dan karyawan di puskesmas itu harus menjalani isolasi. Petugas puskesmas diisolasi dan menjalani tes cepat serta usap karena telah berkontak dengan penderita dan pasien terduga Covid-19.
Wakil Ketua Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Kalteng Suyuti Syamsul menjelaskan, tiga puskesmas yang ditutup itu, yakni Puskesmas Melati di Kabupaten Kapuas, Puskesmas Madurejo, di Kabupaten Kotawaringin Barat dan Puskesmas Panarung di Kota Palangkaraya.
”Penutupan itu memang kebijakan dari tiap kabupaten atau kota, tentunya sudah ada pertimbangan dan berbagai alasan,” kata Suyuti di Palangkaraya, Kalteng, Rabu (20/5/2020).
Di Kabupaten Kapuas, setidaknya 74 tenaga kesehatan dan karyawan di Puskesmas Melati harus menjalani isolasi mandiri. Hal itu dilakukan setelah salah satu pegawai puskesmas tersebut meninggal dengan status pasien dalam pengawasan (PDP).
”Isolasinya selama 14 hari karena kemungkinan kontak dengan petugas (yang meninggal) itu kan tinggi. Kami tak mau ambil risiko juga,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas Apendi.
Isolasinya selama 14 hari karena kemungkinan kontak dengan petugas itu kan tinggi. Kami tak mau ambil risiko juga.
Apendi menambahkan, meskipun ditutup saat ini masyarakat bisa dengan mudah mendapatkan konsultasi kesehatan gratis secara daring. Sementara warga yang memang harus dilayani fisik di wilayah puskesmas yang ditutup itu dialihkan ke puskesmas terdekat.
Sementara di Kota Palangkaraya, salah satu tenaga kesehatan di Puskesmas Panarung dinyatakan positif setelah uji usap. Kepala Dinas Kesehatan Kota Palangkaraya Andjar Hari Purnomo menjelaskan, salah satu tenaga kesehatan itu mengikuti kegiatan keagaamaan di Gowa, Sulawesi Selatan beberapa waktu lalu.
”Yang bersangkutan dirawat di rumah sakit, sedangkan pegawai dan tenaga kesehatan lainnya diisolasi mandiri dan menjalani pemeriksaan usap,” kata Andjar.
Andjar menjelaskan, pelayanan di puskesmas tersebut sementara ini dihentikan sampai semua hasil usap keluar dan petugas dinyatakan negatif atau sembuh.
Di Kabupaten Kotawaringin Barat, Puskesmas Madurejo yang sebelumnya tutup, sudah bisa beroperasi lagi setelah 26 Mei seusai libur Lebaran. Kepala Puskesmas Madurejo FX Mahadi menyampaikan, pihaknya sudah melakukan periksa cepat kepada para nakes dan karyawan di puskesmas itu. Hasil tes cepat beberapa karyawan reaktif, tetapi setelah uji usap ternyata negatif Covid-19. ”Jadi, bisa beroperasi kembali nanti setelah Lebaran,” ungkapnya
Suyuti menambahkan, puskesmas menjadi fasilitas kesehatan yang pertama kali dikunjungi pasien jika sakit. Petugas kesehatan terutama di puskesmas bisa rawan tertular. Oleh karena itu, alat pelindung diri standar Covid-19 penting dimiliki.
Kalteng, tambah Suyuti, baru saja mendapat 4.300 APD dari pusat. APD itu langsung dibagikan lagi ke 14 kabupaten/kota. Menurut Suyuti, APD sebagian akan didistribusikan ke puskesmas. Namun, pendistribusian akan dilakukan berdasarkan pertimbangan kebutuhan dan epidemiologis wilayah tertentu.