245 Rumah Rusak di Tulang Bawang, Warga Mulai Bersihkan Lingkungan
Setelah diterjang angin kencang pada Rabu (20/5/2020), warga dua kecamatan di Kabupaten Tulang Bawang, Lampung, mulai beraktivitas membersihkan rumah masing-masing. Sebanyak 245 rumah rusak dan dua korban meninggal.
Oleh
VINA OKTAVIA
·3 menit baca
MENGGALA, KOMPAS — Setelah diterjang angin kencang pada Rabu (20/5/2020), sejumlah warga dua kecamatan di Kabupaten Tulang Bawang, Lampung, mulai beraktivitas membersihkan rumah masing-masing. Hasil pendataan Badan Penanggulangan Bencana Daerah setempat, 245 rumah rusak dan dua orang tewas akibat musibah itu.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tulang Bawang Kenedy memaparkan, dari 245 rumah rusak tersebut, 66 rusak berat dan 179 lainnya rusak ringan hingga sedang. Saat ini, jaringan listrik di lokasi bencana yang sempat terputus sudah pulih.
”Sebagian besar atap rumah hancur akibat diterjang angin kencang,” ujar Kenedy saat dihubungi dari Bandar Lampung, Kamis (21/5/2020).
Menurut dia, kerusakan terparah terjadi di Desa Tri Tunggal Jaya, Kecamatan Banjar Agung. Di desa tersebut, 35 rumah rusak berat dan 123 rumah rusak ringan. Desa lain terdampak adalah Desa Tri Mulya Jaya (Banjar Agung) serta Dwi Warga Tunggal Jaya dan Purwa Jaya (Banjar Margo).
Sebelumnya diberitakan, angin kencang menghantam dua kecamatan di Tulang Bawang pada Rabu sekitar pukul 14.00. Angin itu menerjang setelah hujan deras mengguyur wilayah itu sejak satu jam sebelumnya (Kompas.id, 20/5/2020).
Jumlah korban meninggal akibat bencana itu juga bertambah dari sebelumnya satu orang menjadi dua orang. Kedua korban, yaitu Sumiati (75), warga Desa Tri Tunggal Jaya, dan Kasien (38), warga Desa Tri Mulya Jaya. Kedua korban meninggal akibat tertimpa pohon dan reruntuhan rumah saat angin kencang melanda.
Mulai beraktivitas
Pada Kamis ini, warga yang terdampak bencana angin kencang itu mulai beraktivitas membersihkan rumah. Listrik yang padam akibat pohon tumbang menimpa tiang dan kabel listrik juga sudah pulih.
Menurut Kenedy, para korban bencana angin kencang memilih mengungsi di rumah tetangga dan saudaranya yang rumahnya tidak rusak. Pemerintah daerah sudah menyalurkan bantuan berupa makanan siap saji, selimut, dan kasur untuk warga yang perabotan rumahnya rusak.
Saat ini, petugas BPBD Tulang Bawang masih terus mendata nilai kerugian masing-masing keluarga akibat bencana itu. Dalam waktu dekat, Pemkab Tulang Bawang juga akan memberikan bantuan untuk perbaikan rumah warga.
Kepala Kepolisian Resor Tulang Bawang Ajun Komisaris Besar Andy Siswantoro menerangkan, pihaknya tetap mengimbau warga untuk menerapkan protokol pencegahan Covid-19 di tengah situasi bencana. Selain menggunakan masker saat keluar rumah, warga juga dilarang berkerumun.
Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Lampung Rudi Harianto menuturkan, berdasarkan analisis sementara, angin kencang di Tulang Bawang disebabkan masih hangatnya suhu muka laut di perairan Samudra Hindia sebelah barat Lampung dengan anomali positif 1-2.
Kondisi itu membuat tumbuhnya sistem tekanan rendah di sebelah barat Lampung sehingga membentuk konvergensi di sebagian wilayah Lampung dan perlambatan laju massa udara.