Jelang Idul Fitri, Gelombang Pekerja Migran Terus Padati Batam
Sebanyak 293 pekerja migran yang dideportasi dari Malaysia tiba di Batam, Kepulauan Riau. Hal ini menambah berat tugas Pemerintah Kota Batam mengawasi mobilitas manusia yang membeludak jelang Idul Fitri.
Oleh
PANDU WIYOGA
·2 menit baca
BATAM, KOMPAS — Sebanyak 293 pekerja migran yang dideportasi dari Malaysia tiba di Batam, Kepulauan Riau, Kamis (21/5/2020). Hal ini menambah berat tanggung jawab Pemerintah Kota Batam mengawasi mobilitas manusia yang membeludak jelang Idul Fitri di tengah pandemi Covid-19.
Pekerja migran tersebut diberangkatkan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Johor Bahru, Malaysia, melalui Pelabuhan Pasir Gudang. Mereka datang ke Pelabuhan Internasional Batam Centre dalam dua gelombang menggunakan Kapal Motor (KM) Citra Indah 99 dan KM MDM Express 02.
Dari pantauan lapangan, setidaknya ada 10 anak balita dan satu lansia menggunakan kursi roda yang ikut dalam rombongan tersebut. Pemeriksaan kesehatan di pintu masuk berlangsung ketat dan dilakukan petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam dibantu anggota TNI Angkatan Laut.
Sekretaris Daerah Kota Batam Jefridin Hamid mengatakan, sebelum dipulangkan ke daerah asal, semua pekerja migran akan dikarantina di Rumah Susun Tanjung Uncang hingga hasil tes kesehatan keluar. ”Bukan hanya tes cepat lagi, melainkan langsung tes usap,” katanya.
Hal itu sesuai dengan Surat Edaran Menteri Kesehatan tentang Protokol Kesehatan Penanganan Kepulangan WNI dan Kedatangan WNA. Pekerja migran dari Malaysia yang transit di Batam hanya boleh pulang ke daerah asal setelah membawa surat jalan dari Satgas Penanganan Covid-19 Batam.
Pelaksana Fungsi Penerangan Sosial dan Budaya KJRI di Johor Bahru Anang Firdaus mengatakan, pekerja migran tersebut telah melalui pemeriksaan kesehatan yang ketat dan tidak menunjukkan gejala Covid-19. Meskipun begitu, setelah tiba di Indonesia, mereka memang harus menjalani pemeriksaan kesehatan lagi sesuai dengan protokol yang berlaku di Indonesia.
Data Kantor Wilayah Imigrasi Kepri mencatat, sejak 18 Maret hingga 12 Mei, 45.592 pekerja migran tiba di Kepri. Sebanyak 29.514 di antaranya masuk melalui Batam. Hal ini menjadi tantangan bagi Pemkot Batam untuk tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat di tengah membeludaknya arus manusia dari dalam dan luar negeri jelang perayaan Idul Fitri.
Wali Kota Batam Muhammad Rudi mengimbau agar warga patuh melaksanakan anjuran ibadah di rumah. Penggunaan masker dan jaga jarak juga masih diwajibkan untuk mencegah penuran Covid-19. ”Ini bukan karena kemauan Wali Kota, melainkan karena kondisi pandemi,” kata Rudi.
Data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Batam menunjukkan, hingga 21 Mei, ada 79 pasien positif dan 376 pasien dalam pengawasan. Pertambahan pasien terbanyak terjadi pada 18 Mei hingga 19 Mei. Dalam periode dua hari tersebut, pasien positif bertambah 24 orang atau 45 persen.