Terlindas Truk, Dua Pekerja Pabrik Nikel di Sultra Tewas
Dua pekerja PT Virtue Dragon Nickel Industry, di Konawe, Sulawesi Tenggara, meninggal setelah terlindas truk saat bekerja.
Oleh
SAIFUL RIJAL YUNUS
·3 menit baca
KENDARI, KOMPAS — Dua pekerja PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI), pabrik pengolahan nikel di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, meninggal setelah terlindas truk saat bekerja. Satu korban adalah pekerja lokal dan seorang lainnya pekerja asal China. Pihak kepolisian masih menyelidiki peristiwa ini.
Kecelakaan kerja antara truk dan sepeda motor ini terjadi pada Jumat (22/5/2020) sekitar pukul 10.43 Wita, di jalan tambang Desa Tani Indah, Kecamatan Bondoala, Konawe. Satu pengendara motor meninggal di lokasi kejadian dan satu orang lainnya sempat dibawa ke RS Bahteramas, Kendari.
”Dua pekerja PT VDNI ini, yaitu seorang pekerja lokal atas nama Jumardin (30), meninggal di tempat dengan luka berat di kepala. Sementara, satu pekerja asal China dengan nama Chang Yi Bing (30) luka parah dan sempat dibawa ke rumah sakit. Namun, tadi dilaporkan, pada sore korban juga meninggal,” kata Kepala Polsek Bondoala Inspektur Dua Satria, saat dihubungi dari Kendari.
Satria menuturkan, kedua korban ini berboncengan dengan sepeda motor di jalan tanah yang licin. Di depan keduanya, ada truk crane sepuluh roda yang dikemudikan oleh seorang pekerja asal China, Dong Ming (25).
Jumardin, yang mengemudikan motor, tambah Satria, berniat mendahului truk tersebut dari arah kiri. Saat berada di sisi kiri truk, motor yang dikemudikan tiba-tiba kehilangan kendali dan jatuh ke arah kanan. Truk yang melaju di tengah jalan licin dan berlumpur itu lalu menabrak keduanya.
”Kami sudah melakukan identifikasi awal dan memeriksa seorang saksi, yaitu sopir truk tersebut. Kasus ini sekarang diambil alih oleh Polres Konawe,” ucap Satria.
PT VDNI adalah pabrik pemurnian dan pengolahan nikel di Konawe. Perusahaan dengan investasi triliunan rupiah ini memiliki belasan ribu pekerja yang sebagian besar adalah pekerja lokal dan ratusan orang pekerja asal China.
Ketua Serikat dan Perlindungan Pekerja (SPTK) Konawe Junaedi menyebutkan, kecelakaan kerja yang membuat pekerja luka berat, bahkan hingga meninggal, telah sering kali terjadi di lingkungan kawasan industri PT VDNI. Sejumlah kejadian membuat pekerja cacat seumur hidup ataupun kehilangan nyawa.
”Kalau saya lihat, memang pengawasan di lapangan itu kurang karena kontrol dan pengawasan jarang terlihat. Keamanan kerja itu hanya pada briefing di pagi hari, setelahnya jarang sekali. Baru ada lagi (briefing keamanan kerja) itu ketika ada insiden,” kata Junaedi yang juga bekerja sebagai sopir truk di PT VDNI ini.
Junaedi melanjutkan, perhatian perusahaan setelah kecelakaan juga minim. Pekerja yang luka berat atau lumpuh tidak pernah dilaporkan mendapat perhatian penuh dari perusahaan.
Sementara itu, Deputy External Manager PT VDNI Achmad Chairillah Wijdan belum merespons konfirmasi yang diajukan hingga Jumat malam. Ia tidak menjawab panggilan dan pesan pendek yang dikirimkan.