Banjir rob melanda pesisir selatan Jawa Tengah. Rumah warga di Kampung Laut Cilacap terendam hingga 10 sentimeter. Di Kebumen, warung-warung pedagang juga terendam air laut.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·3 menit baca
KEBUMEN, KOMPAS — Banjir rob menerjang pesisir Jawa Tengah bagian selatan terutama di Kebumen dan Cilacap. Air laut masuk ke daratan dipicu oleh gelombang tinggi dan angin kencang. Warung pedagang di Pantai Setrojenar, Kebumen dan 145 rumah di Kampung Laut, Cilacap, terendam rob dengan ketinggian 10-50 sentimeter.
”Tadi air laut masuk ke utara sampai sekitar 50 meter. Banjir rob terjadi sekitar pukul 10.00 dan merendam warung-warung pedagang di pinggir pantai,” kata Koordinator Jeep Wisata Kebumen Sularno (43) saat dihubungi dari Purwokerto, Jawa Tengah, Rabu (26/5/2020).
Sularno mengatakan, kondisi pantai sepi dari pengunjung karena ditutup untuk wisatawan. Namun, sejumlah pedagang tetap beraktivitas di sana. ”Air menggenang cukup lama sekitar 4 jam, tapi pantai memang sedang sepi karena ditutup,” tuturnya.
Sementara itu, Camat Kampung Laut Kabupaten Cilacap Asep Kuncoro menyebutkan, ada 145 rumah di Desa Panikel, Ujung Alang, Ujung Gagak, dan Klaces yang terendam banjir rob.
”Ini banjir rob tahunan. Dulu rob hanya menggenangi pekarangan, sekarang sudah masuk ke rumah. Air naik sekitar 10-20 sentimeter dan masuk ke daratan sampai 100 sentimeter,” papar Asep.
Menurut Asep, saat ini pihaknya masih mendata kerugian akibat rob tersebut. Di tempat itu terdapat setidaknya 40 hektar tambak ikan dan bandeng. ”Untuk tambak di bagian pinggirnya diberi jaring-jaring, tapi belum tahu berapa kerugiannya. Beberapa warga juga sedang menjemur padinya dan ada yang terkena rob,” tuturnya.
Ini banjir rob tahunan. Dulu rob hanya menggenangi pekarangan, sekarang sudah masuk ke rumah.
Prakirawan Stasiun Meteorologi BMKG Cilacap Rendi Krisnawan menyampaikan, tinggi gelombang laut di wilayah perairan dan Samudra Hindia, selatan Jawa, berkisar 4-6 meter. Air laut pun posisi pasang. ”Ini memicu ketinggian lebih di pantai,” papar Rendi.
Rendi mengatakan, pasang maksimum air laut sesuai dengan prakiraan BMKG untuk beberapa hari ini mencapai 2 meter. Pasang maksimum itu terjadi sekitar pukul 10.00 sampai 12.00.
”Ketinggian gelombang laut juga terjadi karena angin berembus di atas lautan yang cukup kencang. Kemarin itu ada badai tropis mangga yang bergerak dari selatan Jawa hingga Australia, tapi sekarang sudah tidak ada,” katanya.
Rendi menambahkan, saat ini juga terjadi tekanan rendah di barat laut Australia, dan masuk ke arah daratan. Tekanan rendah itu menyebabkan kecepatan angin yang tinggi untuk wilayah laut selatan Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.
”Ini menyebabkan ketinggian gelombang yang cukup signifikan. Selain itu, berembus juga angin timuran dari benua Australia ke utara Benua Asia,” ujarnya.
Menurut Rendi, BMKG memprediksi ketinggian gelombang laut ini terjadi sampai tiga hari ke depan. ”Jadi harap diwaspadai oleh nelayan dan kapal-kapan yang melintas di selatan Jawa karena gelombang laut lebih dari 4 meter itu berbahaya bagi semua jenis kapal. Wisatawan juga jangan mendekati pantai karena pada saat gelombang maksimum sehingga gelombangnya berbahaya. Sangat berbahaya sekali bagi wisatawan yang sedang bermain-main atau mandi di pantai,” tuturnya.