Kewaspadaan di Sultra Diharapkan Tetap Tinggi meski Kesembuhan Meningkat
Sebanyak 48 pasien Covid-19 di Bombana, Sulawesi Tenggara, dinyatakan sembuh dalam dua kali uji laboratorium. Kewaspadaan tetap perlu ditingkatkan meski angka kesembuhan melonjak.
Oleh
SAIFUL RIJAL YUNUS
·3 menit baca
KENDARI, KOMPAS — Sebanyak 48 pasien Covid-19 di Bombana, Sulawesi Tenggara, dinyatakan sembuh dalam dua kali uji laboratorium. Pasien dipulangkan, tetapi tetap menjalani isolasi mandiri selama tujuh hari. Kewaspadaan semua pihak tetap perlu ditingkatkan meski angka kesembuhan Covid-19 meningkat.
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Bombana Heryanto menuturkan, pasien yang sembuh itu dipulangkan pada Selasa (26/5/2020) sore. Pasien yang dikarantina selama 20 hari itu telah melalui dua pengujian sampel laboratorium dan hasilnya negatif.
”Hasil tes untuk 51 orang dari total 61 orang yang dikarantina di Bombana telah keluar. Sebanyak 48 sembuh dan tiga masih positif. Yang sembuh kami pulangkan sore ini. Saat ini masih ada 13 orang yang dirawat dan sebagian masih menunggu hasil uji laboratorium,” tutur Heryanto, dihubungi dari Kendari.
Ia menceritakan, 48 pasien sembuh ini berasal dari kluster KM Dorolonda dan kluster Magetan. Mereka diketahui positif Covid-19 pada awal Mei lalu. Setelah menjalani karantina selama 15 hari, para pasien ini menjalani pengambilan spesimen pada 20 dan 21 Mei. Dua hasil spesimen menunjukkan hasil negatif.
Selama menjalani karantina, menurut Heryanto, pasien mengikuti protokol yang telah disiapkan. Setiap pagi, pasien wajib berolahraga, diberikan vitamin, dan berbagai hal lain. Setiap pasien juga mendapatkan satu kamar yang dikunci dan dijaga perawat. Hal itu untuk menjaga agar pasien tidak bergabung dengan pasien positif lainnya.
Setelah dipulangkan, lanjut Heryanto, pasien sembuh ini tetap menjalani isolasi mandiri selama tujuh hari. Pemantauan akan dilakukan selama masa tersebut untuk memantau perkembangan pasien.
Bupati Bombana Tafdil menyampaikan, meski jumlah pasien sembuh meningkat, kewaspadaan tinggi tetap dilakukan. Pengecekan kontak erat pasien terus dilakukan, yang disertai pengambilan spesimen untuk uji laboratorium.
”Ada 238 kontak erat yang uji laboratoriumnya masih ditunggu. Di luar itu, kami masih memegang penelusuran kontak sosial ekonomi para pasien dan akan segera dilakukan tindakan jika ada gejala Covid-19,” ujar Tafdil.
Menurut dia, Pemerintah Kabupaten Bombana tetap melakukan protokol kesehatan ketat bagi warga dan pendatang. Orang yang akan masuk ke Bombana tetap menjalani pemeriksaan suhu, hasil uji cepat, dan kesediaan melakukan isolasi mandiri selama 28 hari. Waktu 28 hari diambil setelah melihat dua kluster besar yang masa transmisinya lebih dari dua minggu.
”Jika sesuai protokol, memang hanya 14 hari. Tapi dari pengalaman kami, waktu itu tidak cukup. Pendatang yang ternyata membawa virus beraktivitas seperti biasa sehingga membuat penyebaran meluas,” ucap Tafdil.
Ada 238 kontak erat yang uji laboratoriumnya masih ditunggu. Di luar itu, kami masih memegang penelusuran kontak sosial ekonomi para pasien dan akan segera dilakukan tindakan jika ada gejala Covid-19.
Oleh karena itu, Tafdil menyampaikan, pengujian spesimen harus dilakukan sebanyak-banyaknya. Dengan cara begitu, peta risiko dan penanganan akan semakin tepat ke depan.
Selain 48 orang dari Bombana, satu orang sembuh berasal dari Kota Kendari. Jumlah total pasien sembuh di Sultra sebanyak 100 orang. Sementara itu, masih ada 116 pasien dalam perawatan dan empat orang meninggal.
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sultra dr Rabiul Awal menyampaikan, pasien sembuh dari Covid-19 terus bertambah dari waktu ke waktu. Hal ini merupakan kabar baik bagi keluarga dan semua warga di Sultra.
”Kami berharap pasien positif terus bertambah seiring penanganan yang terus dilakukan. Sejalan dengan itu, pengujian sampel terus dilakukan. Alat PCR juga mulai beroperasi di laboratorium Rumah Sakit Bahteramas Kendari,” kata Rabiul.