Khofifah: Malang Raya Bisa Bersiap Transisi ke Normal Baru
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menilai Malang Raya bisa bersiap melakukan transisi menuju tata kehidupan baru atau normal baru. Transisi itu bisa dilakukan seusai pembatasan sosial berskala besar berakhir.
Oleh
DAHLIA IRAWATI
·2 menit baca
BATU, KOMPAS — Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, kawasan Malang Raya bisa bersiap melakukan transisi menuju tata kehidupan baru atau normal baru. Transisi tersebut bisa dilakukan seusai pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang berakhir pada 30 Mei 2020.
Hal itu dikatakan Khofifah seusai meninjau kampung tangguh di Pendem, Kota Batu, Rabu (27/5/2020). ”Sore ini saya akan rapat dengan Bupati Malang, Wali Kota Malang, dan Wali Kota Batu. Membahas kurva epidemiologi (Covid-19). Sebetulnya, Malang Raya ini setelah PSBB satu, bisa melakukan persiapan transisi ke new normal life. Bisa melakukan persiapan ke transisi tata kehidupan baru,” katanya.
Khofifah menilai, pelaksanaan PSBB Malang Raya mendorong kurva epidemiologi kasus Covid-19 di daerah tersebut melandai. Partisipasi masyarakat yang kuat akan menjadi bagian dari penguatan modal sosial.
”Kebersamaan dan solidaritas masyarakat berbasis RT, RW, dan desa seperti ini akan efektif dalam mencegah penularan dan penyebaran Covid-19,” katanya.
Kebersamaan masyarakat dalam kampung tangguh, menurut Khofifah, menjadi salah satu contoh upaya menghentikan penyebaran Covid-19. ”Kami hari ini ke sini, kembali memastikan kampung tangguh di Malang Raya. Seluruh proses yang terkait upaya penghentian penyebaran covid-19 akan sangat banyak bergantung pada partisipasi aktif masyarakat,” katanya.
Khofifah mencontohkan, dalam konsep kampung tangguh, warga yang masuk ataupun keluar kampung tercatat sejak Maret. Selain itu, ada makanan dan sayuran yang disiapkan seikhlasnya untuk warga, lumbung pangan, serta tempat transit sementara bagi mereka yang butuh isolasi mandiri.
Hal-hal tersebut, katanya, menjadi contoh yang bisa direplikasi di mana saja. ”Bahwa solidaritas sosial akan jadi kekuatan besar bagi kita untuk sama-sama membangun komitmen penghentian penyebaran covid-19,” kata Khofifah.
Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko mengatakan, Kota Batu sudah bersiap menuju tata kehidupan baru atau normal baru. Oleh karena itu, Pemkot Batu siap membahasnya bersama-sama dengan pimpinan daerah di Malang Raya dan gubernur Jatim.
”Setiap daerah punya protokol tata kehidupan baru berbeda-beda. Namun, di Kota Batu, misalnya, untuk tempat wisata dan hotel akan ada pembatasan jumlah pengunjung,” kata Dewanti. Selama ini, jumlah wisatawan di Kota Batu diakui tidak ada batasnya.
Pembatasan jumlah pengunjung tersebut, menurut Dewanti, disesuaikan dengan luas lahan. Pemkot Batu akan melibatkan dinas kesehatan dan pakar epidemiologi untuk menghitung kapasitas maksimal pengunjung. Dengan begitu, tempat wisata dan hotel bisa kembali beroperasi dengan protokol kesehatan ketat.