Masuk pada Juni, Pesantren Terapkan Protokol Kesehatan secara Ketat
Beberapa pondok pesantren di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, telah menjadwalkan untuk kembali memulai kegiatan belajar di pondok pada Juni. Pengasuh pondok memastikan akan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Oleh
JUMARTO YULIANUS
·2 menit baca
BANJARBARU, KOMPAS — Beberapa pondok pesantren di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, telah menjadwalkan untuk kembali memulai kegiatan belajar di pondok pada Juni ini. Pengasuh pondok memastikan akan menerapkan protokol kesehatan secara ketat untuk mencegah penyebaran Covid-19 di lingkungan pesantren.
Pemimpin Pesantren Tahfidz Raudhotul Mutaallimin Annahdliyah, Banjarbaru, Muhari mengatakan, kegiatan para santri di pesantren telah diliburkan sejak 25 Maret lalu. Sejak saat itu, pendidikan para santri hanya dilakukan secara daring. Para santri diminta mengulang hafalan pelajaran bersama ustadznya secara virtual.
Namun, dengan adanya rencana pemerintah untuk menerapkan normal baru pada Juni ini, pesantren pun siap untuk kembali memulai kegiatan belajar dengan tatap muka langsung. ”Rencananya, pada 8 Juni akan kembali masuk dengan protokol kesehatan yang ketat,” kata Muhari saat dihubungi dari Banjarmasin, Minggu (31/5/2020).
Saat masuk nanti, ujar Muhari, semua yang berada di lingkungan pesantren wajib memakai masker, menjaga jarak fisik, dan rajin mencuci tangan. Jumlah santri dalam satu kelas juga akan dibatasi menjadi hanya 10 santri per kelas. Sebelumnya satu kelas diisi 20-25 santri.
”Waktu belajar para santri juga tidak akan berlangsung lama, yakni hanya 1 jam, dari pukul 17.30 sampai 18.30 Wita. Mereka hanya akan belajar empat kali dalam seminggu,” tuturnya.
Waktu belajar para santri juga tidak akan berlangsung lama, yakni hanya 1 jam, dari pukul 17.30 sampai 18.30 Wita. Mereka hanya akan belajar empat kali dalam seminggu
Menurut Muhari, saat ini memang belum ada arahan dari Pemerintah Kota Banjarbaru tentang kepastian masuk sekolah. Masa belajar dari rumah di Banjarbaru masih diperpanjang sampai batas waktu yang belum ditentukan.
”Untuk sementara, kami tetap menjadwalkan masuk pada Juni ini meskipun beberapa pondok pesantren menjadwalkan masuk pada Juli mendatang,” katanya.
Pemimpin Pondok Pesantren Al Falah Putera, Banjarbaru, KH Syamsuni, juga sudah menjadwalkan untuk memulai kembali kegiatan belajar di pondok pada 19 Juni mendatang. Meskipun demikian, mereka tetap menunggu arahan lebih lanjut dari pemerintah daerah untuk menyongsong era normal baru.
”Dalam waktu dekat, akan ada pertemuan para pemimpin pondok pesantren dengan gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 Banjarbaru. Beberapa hal perlu dibicarakan untuk menyamakan persepsi dan aturan semua pondok,” katanya.
Sementara itu, Pemerintah Kota Banjarmasin telah memutuskan memperpanjang kembali kegiatan belajar dari rumah hingga 27 Juni 2020 melalui Surat Edaran Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina pada 29 Mei 2020. Kegiatan belajar dari rumah dilaksanakan dengan tetap memperhatikan protokol penanganan Covid-19.
Sekolah di Banjarmasin, menurut rencana, akan dibuka kembali pada awal tahun ajaran baru atau tahun pelajaran 2020/2021, yakni pada 13 Juli 2020. Itu pun jika pembukaan sekolah telah mendapat rekomendasi dari gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 atau Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.