Pemkab Batang Wacanakan Normal Baru di Tengah Lonjakan Kasus Covid-19
Di tengah lonjakan kasus positif Covid-19, Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, berencana menerapkan normal baru. Adapun penerapan protokol kesehatan di obyek wisata Kota Tegal pada masa normal baru belum ditaati.
Oleh
KRISTI UTAMI
·3 menit baca
BATANG, KOMPAS — Di tengah lonjakan kasus, Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, mewacanakan penerapan normal baru di tempat wisata, tempat ibadah, dan tempat pelayanan publik. Normal baru yang akan dimulai pekan depan dilakukan untuk memulihkan perekonomian masyarakat yang terhambat akibat pandemi Coronavirus disease 2019 atau Covid-19.
Hingga Senin (1/6/2020) malam, pasien positif Covid-19 di Kabupaten Batang berjumlah 38 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 23 orang dirawat, 14 orang sembuh, dan 1 orang meninggal.
Dinas Kesehatan Kabupaten Batang mencatat, sepekan terakhir terjadi penambahan jumlah kasus yang cukup signifikan. Pada Kamis (28/5/2020), pasien positif bertambah sebanyak tiga orang dan pada Sabtu (30/5/2020) bertambah lima orang. Dari delapan orang tambahan itu, 6 orang merupakan pedagang sejumlah pasar yang sebelumnya dites cepat.
”Delapan pasien tambahan ini merupakan orang tanpa gejala. Saat ini mereka semua diisolasi di Rumah Sakit Umum Daerah Kalisari Batang,” kata Bupati Batang Wihaji, Senin.
Kendati ada penambahan jumlah pasien positif yang cukup signifikan, Wihaji berencana menerapkan normal baru di daerahnya mulai pekan depan. Normal baru akan mulai diberlakukan di tempat ibadah, tempat wisata, dan tempat pelayanan publik. Hingga Senin malam, Wihaji masih menunggu petunjuk teknis dan prosedur tetap terkait normal baru dari pemerintah pusat.
Wihaji masih menunggu petunjuk teknis dan prosedur tetap terkait normal baru dari pemerintah pusat.
Menurut Wihaji, pemberlakuan normal baru tidak perlu menunggu kasus positif Covid-19 di suatu daerah nol. Sebab, pandemi Covid-19 diperkirakan masih akan terjadi dalam waktu yang lama.
”Aktivitas ekonomi harus berjalan, begitu juga dengan kegiatan belajar-mengajar. Kalau kita bertahan seperti ini terus, negara akan lumpuh,” ujar Wihaji.
Wisata Tegal
Memasuki hari ketiga pemberlakuan normal baru, Pemerintah Kota Tegal mulai membuka empat tempat wisata di daerahnya. Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono mengatakan, empat tempat wisata yang dibuka mulai Senin pagi adalah Pantai Muarareja, Pantai Alam Indah, Pantai Batamsari, dan Pantai Pulau Kodok.
”Seluruh obyek wisata, mal, pasar, dan ruang publik dibuka mulai 1 Juni. Hari ini kami monitoring persiapan mereka untuk membuka tempat wisata di masa normal baru,” kata Dedy saat meninjau Pantai Alam Indah, Minggu siang.
Menurut Dedy, pengunjung dan pengelola tempat wisata harus menaati protokol kesehatan, seperti memakai masker, menjaga jarak, mengecek suhu tubuh setiap orang yang masuk ke obyek wisata, menyediakan bilik disinfektan, serta menyediakan fasilitas mencuci tangan dengan sabun. Petugas gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, dan Pemerintah Kota Tegal akan berpatroli rutin untuk menegakkan kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan.
Kendati sudah dinyatakan akan dibuka, pintu masuk ke Pantai Alam Indah, Senin siang, masih tertutup. Tidak ada yang mengetahui alasan pintu tersebut belum dibuka.
Sejumlah pengunjung masuk melalui pintu lain yang berada di sebelah barat pintu masuk. Pintu tersebut dijaga oleh dua orang. Pengunjung yang akan masuk diminta membayar Rp 5.000 per orang.
”Tadi tidak ada pemeriksaan suhu tubuh maupun penyemprotan disinfektan. Di pintu masuk hanya dimintai uang masuk,” ujar Amid (56), warga Kabupaten Pemalang.
Berdasarkan pantauan Kompas, sejumlah pengunjung dan pedagang di Pantai Alam Indah berkerumun dan tidak menjaga jarak. Sebagian dari mereka juga tidak mengenakan masker. Pengurus paguyuban pedagang Pantai Alam Indah mengaku sudah mengingatkan para pengunjung untuk memakai masker dan menjaga jarak.
Senin petang, sejumlah tentara dari Komando Rayon Militer Tegal Timur tiba di Pantai Alam Indah. Mereka menghampiri sejumlah pengunjung dan pedagang yang tidak mematuhi protokol kesehatan. Para pedagang dan pengunjung diimbau untuk memakai masker, menjaga jarak fisik, dan menjaga kebersihan.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengingatkan supaya Pemerintah Kota Tegal tidak terburu-buru menerapkan normal baru. Sebab, daerah-daerah di sekitar Kota Tegal masih merupakan zona merah Covid-19. Pemkot Tegal perlu memastikan kesiapan protokol, cara kerja, dan sarana prasarana normal baru sebelum benar-benar melangkah ke normal baru (Kompas.id, 30/5/2020).