Bupati Melawi, Kalimantan Barat, Panji, beserta sejumlah anggota keluarganya positif Covid-19. Kini, mereka menjalani isolasi ketat secara mandiri di rumah dengan tetap dalam penanganan medis.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·4 menit baca
PONTIANAK, KOMPAS – Bupati Melawi, Kalimantan Barat, Panji, beserta beberapa anggota keluarganya, positif Covid-19. Kini mereka menjalani isolasi ketat secara mandiri di rumah dengan tetap dalam penanganan medis.
Kepastian mengenai informasi itu dibenarkan Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji, Selasa (2/6/2020). “Iya,” ujar Sutarmidji, saat dikonfirmasi mengenai informasi tersebut. Selain itu, Bupati Melawi Panji juga mengumumkannya melalui video.
Dalam video tersebut, Panji menuturkan, terkait pengumuman dari Gugus Tugas pada Senin (1/6) sore, maka atas inisiatif sendiri, setelah mendapatkan izin dari semua anggota keluarga, Panji menambahkan penjelasan yang ia anggap perlu agar hal tersebut menjadi jelas.
Pengumuman dari Gugus Tugas terbatas format dan ketentuannya, sebatas inisial dan alamat domisili. “Saya tidak mau hal ini menimbulkan polemik. Bahkan, menjadi bahan pembicaraan tidak elok. Jadi, saya ingin memberikan kepastian kepada semua,” kata Panji.
Selain Panji, istri dan tiga anaknya serta ibu mertua Panji juga positif Covid-19. Sebelumnya, salah satu anggota keluarganya yang bekerja sebagai dokter umum di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Melawi sudah lebih dahulu positif Covid-19.
Riwayat
Anggota keluarga yang merupakan dokter umum di RSUD Melawi tersebut riwayat perjalanannya hanya pernah izin cuti melahirkan di Jakarta pada November 2019. Kemudian, dia kembali ke Melawi pada Februari 2020. Dia baru masuk kerja di RSUD Melawi pada 1 April 2020.
“Sebelum dia masuk kerja kembali, sebetulnya sudah kami diskusikan di dalam keluarga, mengingat anaknya masih kecil, kemudian situasi juga sudah amat rentan dengan Covid-19. Namun, dia berpikir sudah lama cuti. Dia juga kasihan dengan teman-temannya yang berhadapan dengan tugas berat. Dia mengambil sikap tetap masuk kerja,” ungkap Panji.
Panji sekeluarga berprinsip harus memberikan keteladanan dengan proaktif memantau kesehatan. Pada 23 April, Panji sekeluarga menjalani tes cepat (rapid test), termasuk anggota keluarganya yang dokter umum tersebut. Hasilnya, semua nonreaktif.
Seiring berjalannya waktu hingga 18 Mei, anggota keluarganya yang dokter tersebut merasa demam. Yang bersangkutan meminta dilakukan tes cepat ulang. Setelah dites ulang, hasilnya reaktif dan menjalani isolasi ketat secara mandiri di rumah bersama suami dan anak.
Karena hasil reaktif itu, pada 19 Mei dan 20 Mei, anggota keluarganya tersebut meminta untuk segera dilakukan pemeriksaan swab. Anggota keluarga lain, yang semula hasil tes cepatnya nonreaktif, pada 20 Mei kembali melakukan tes cepat. Hasilnya, semua kembali menunjukkan nonreaktif.
Kemudian, pada 23 Mei, hasil swab dokter tersebut menunjukkan positif Covid-19. Pada 26 Mei, semua anggota keluarga Panji melakukan tes swab, yang hasilnya keluar pada Senin (1/6) dan dinyatakan positif Covid-19.
Panji dan beberapa anggota keluarganya masuk kategori orang tanpa gejala (OTG). Sesuai panduan penanganan Covid-19, Panji sekeluarga mengisolasi diri secara ketat di rumah, di bawah pengawasan dokter dan paramedis serta forum koordinasi pimpinan kecamatan di wilayah domisili Panji.
“Kami juga telah menyerahkan kepada dokter dan paramedis untuk dilakukan langkah-langkah penanganan selanjutnya. Kami menganggap kejadian ini bukanlah aib bagi kami. Inilah konsekuensi pelayanan kepada masyarakat yang kami emban, konsekuensi dari pengabdian,” kata Panji.
Panji menuturkan lebih lanjut, pengalaman ini menunjukkan bahwa Covid-19 memang ada di tengah-tengah masyarakat. Maka, sikap yang harus dimiliki tetaplah hati-hati dan waspada, menjaga kesehatan, dan berpegang pada protokol kesehatan Covid-19.
Dia pun berpesan kepada masyarakat untuk menggunakan masker secara benar di tempat-tempat umum. Kemudian, jangan banyak keluar rumah, terutama ke tempat yang banyak kerumunan orang. “Doakanlah kami supaya kami sekeluarga cepat sembuh,” kata Panji.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, Selasa (2/6) pukul 07.00 total, warga Kalbar yang positif Covid-19 sebanyak 196 orang. Sebanyak 27 orang di antaranya dirawat, 110 orang diisolasi ketat, 55 orang sembuh, dan empat orang meninggal.
Kemudian, angka penularan dan reproduksi efektif (Rt) Provinsi Kalbar periode 10 Maret hingga 31 Mei sebesar 0,95. Artinya, 1 orang bisa menularkan kepada 0,95 orang. Berdasarkan tren, incidence case jumlah kasus sudah turun, tetapi penurunan kasus per waktu belum sama atau lebih besar dari 50 persen.