Calon Jemaah Sulawesi Selatan Terima Keputusan Pembatalan Haji
Keputusan pembatalan pemberangkatan haji tahun ini disikapi lapang dada oleh calon jemaah di Sulawesi Selatan. Keputusan itu diambil sebagai bentuk perlindungan dari potensi penularan Covid-19.
Oleh
Reny Sri Ayu
·2 menit baca
MAKASSAR, KOMPAS-Keputusan pembatalan pemberangkatan haji tahun ini disikapi lapang dada oleh calon jemaah di Sulawesi Selatan. Keputusan itu diambil sebagai bentuk perlindungan dari potensi penularan Covid-19.
Sakinah (52) calon jemaah asal Makassar, sudah menyiapkan diri untuk berangkat ke tanah suci. Pakaian sudah diatur dan pemeriksaan kesehatan sudah dilakukan. Tahun ini, dia bakal berangkat setelah pertama kali mendaftar pada tahun 2014.
“Kecewa dan sedih itu pasti. Sebelum Ramadan semua sudah saya siapkan. Mungkin Allah punya rencana lain. Semoga penundaan ini membuat saya bisa berangkat barsama suami tahun depan. Kebetulan suami terlambat mendaftar,” kata Sakinah.
Aminah (55) jemaah asal Kabupaten Bone juga berusaha berlapang dada. Baginya, keputusan penundaan pemberangkatan ini adalah yang terbaik mengingat terjadi pandemi Covid-19.
Hj Azisah, pemilik Travel Arabbani di Makassar, sudah menyampaikan kemungkinan terburuk di tahun ini pada calon jemaah. Mereka diminta berlapang dada bila pemberangkatan haji tidak bisa dilakukan.
“Sudah kami informasikan jauh sebelumnya, sejak pembatalan umrah Februari. Alhamdulillah, mereka siap dengan keputusan ini dan bisa menerimanya. Kami terus berkomunikasi dan akan membantu mengurus perpanjangan visa,” kata dia.
Sudah kami informasikan jauh sebelumnya, sejak pembatalan umrah Februari. Alhamdulillah, mereka siap dengan keputusan ini dan bisa menerimanya
Azhar Gazali, Ketua DPD Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri) Sulsel mengatakan, sudah menyampaikan kemungkinan ini pada pemilik travel perjalanan haji dan umrah. Hal ini menjadi bentuk keputusan pemerintah menjaga keselamatan jemaah.
Tahun ini, kurang lebih 7.800 calon jamaah dibawah Amphuri Sulsel bakal berangkat ke tanah suci. Umumnya adalah jamaah haji plus dan sudah melunasi pembayaran. Selain dari Sulsel, banyak calon jamaah yang berasal dari luar Sulsel.
"Kami sudah melakukan komunikasi dan memberi pengertian pada jemaah bahwa kemungkinan ini bisa terjadi. Jadi sekarang mereka lebih lapang dada," katanya.