Rob Genangi Pantura Barat Jateng, 150 Orang Mengungsi
Banjir rob melanda sejumlah daerah di kawasan pesisir pantai utara barat Jawa Tengah. Setidaknya 150 warga di Kota Pekalongan mengungsi.
Oleh
KRISTI UTAMI
·2 menit baca
PEKALONGAN, KOMPAS — Banjir rob menggenangi permukiman warga di sejumlah daerah pesisir pantai utara barat Jawa Tengah. Hingga Senin (1/6/2020) malam, di Kota Pekalongan, rob melanda 12 kelurahan dan mengakibatkan sedikitnya 150 orang mengungsi.
Limpasan gelombang laut dengan ketinggian 3-4 meter menggenangi sedikitnya 100 rumah warga di 12 kelurahan di kawasan pesisir utara Kota Pekalongan. Di permukiman warga, ketinggian air mencapai 20-75 sentimeter.
Tak hanya merendam permukiman, rob juga menggenangi sejumlah ruas jalan, seperti Jalan Patiunus, Jalan Semarang, Jalan Surabaya, dan Jalan Pelabuhan Ratu. Sejumlah warung di kawasan Pantai Sari, Kecamatan Pekalongan Utara, juga rusak akibat gelombang pasang tersebut.
”Air mulai masuk ke permukiman warga sekitar pukul 15.00. Awalnya, ketinggian air hanya sekitar 30 sentimeter. Lama-lama, air terus meninggi,” kata Ketua RW 010 Kelurahan Panjang Baru, Kecamatan Pekalongan Utara, Dani.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekalongan mencatat, sedikitnya 150 warga dievakuasi ke Mushala Al Aqsa, Kelurahan Krapyak, Kecamatan Pekalongan Utara, karena ketinggian air terus bertambah. Petugas gabungan BPBD Kota Pekalongan dan Palang Merah Indonesia Kota Pekalongan masih terus mengevakuasi warga yang ingin mengungsi.
”Sementara ini, jumlah warga yang mengungsi sekitar 150 orang. Jumlah tersebut masih akan terus bertambah karena banjir belum juga surut,” ujar Kepala BPBD Kota Pekalongan Saminta.
Menurut Saminta, jika rob meluas dan jumlah pengungsi semakin banyak, pengungsi di Mushala Al Aqsa akan dipindahkan ke Gedung Olahraga Jetayu, Kota Pekalongan.
Sementara itu, di Kabupaten Pemalang, rob melanda Desa Ketapang, Kecamatan Ulujami, Senin petang. Ketinggian air mencapai 30 sentimeter. Selain menggenangi permukiman, rob juga merendam lahan pertanian milik warga.
Di Kota Tegal, rob merendam permukiman warga di empat kelurahan, yakni Muarareja, Tegalsari, Panggung, dan Mintaragen. Air dengan ketinggian 10-25 sentimeter mulai menggenangi permukiman warga sejak pukul 16.30.
”Wilayah yang terendam rob tersebut merupakan daerah rawan terendam di Kota Tegal. Kami sudah mengusulkan supaya ada peninggian jalan di empat kelurahan tersebut,” kata Kepala BPBD Kota Tegal Andri Yudi Setiawan, Senin malam.
Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI Angkatan Laut (Pushidrosal) telah mengeluarkan peringatan dini terkait adanya aktivitas pasang air laut di pesisir pantai utara Jawa tersebut. Dalam peringatan itu, Pushidrosal mengimbau masyarakat untuk waspada karena pasang air laut berpotensi mengganggu transportasi di kawasan pesisir, aktivitas di tambak garam, serta kegiatan bongkar muat di pelabuhan.