Protokol Khusus Normal Baru untuk Kawasan Mandalika Disiapkan
Pembangunan Kawasan Mandalika di Kuta, Pujut, Lombok Tengah, NTB, hingga saat ini masih terus berlangsung. Agar semua yang terlibat terlindungi dari Covid-19, PT ITDC siapkan protokol khusus untuk masa normal baru.
Oleh
ISMAIL ZAKARIA
·3 menit baca
KUTA, KOMPAS – Pembangunan Kawasan Mandalika di Kuta, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, hingga kini masih terus berlangsung. Agar semua yang terlibat di dalamnya terlindung dari Covid-19, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia menyiapkan protokol khusus untuk memulai skenario normal baru di masa pandemi.
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika adalah satu dari lima destinasi superprioritas pemerintah. Selain Mandalika, destinasi superprioritas lainnya adalah Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur, Danau Toba (Sumatera Utara), Likupang (Sulawesi Utara), dan Borobudur (Jawa Tengah). Pada tahun 2021, Mandalika ditargetkan menjadi tuan rumah MotoGP, ajang balap motor paling bergengsi dunia.
Pembangunan sirkuit MotoGP Mandalika ditargetkan selesai akhir tahun 2020. Saat ini, pembangunannya fokus pada pekerjaan tanah (ground working), baru dilanjutkan pengaspalan.
Direktur Utama PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (ITDC) Abdulbar M Mansoer, Rabu (3/6/2020) mengatakan, protokol khusus itu sesuai surat Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tentang Antisipasi Skenario Normal Baru BUMN. Dia mengatakan, ITDC telah membentuk satuan tugas yang akan menyusun protokol khusus itu. Protokol itu bertujuan melindungi dan mencegah penyebaran Covid-19 bagi pegawai, mitra bisnis, wisatawan, pengunjung kawasan hingga pemangku kepentingan lain di masa normal baru.
Gubernur NTB Zulkieflimansyah, Sabtu (30/5/2020) lalu menegaskan, meski tengah dalam pandemi Covid-19, pembangunan KEK Mandalika dan Sirkuit MotoGP Mandalika akan terus berjalan.
Abdulbar menambahkan, protokol yang tengah disusun berpedoman pada kebijakan Kementerian BUMN, Badan Nasional Penanggulangan Bencana, dan Kementerian Kesehatan, serta berdasarkan keunikan dan kondisi masing-masing daerah operasi.
“Protokol ini merupakan kelanjutan dari penerapan protokol kesehatan yang sudah dilakukan ITDC di lingkungan kantor dan kawasan pariwisata yang kami kelola,” kata Abdulbar.
Saat ini, kata Abdulbar, ITDC telah menjalankan protokol pencegahan penyebaran Covid-19 secara ketat. Protokol itu seperti menjaga sanitasi dan tingkat kebersihan lingkungan, pemeriksaan suhu tubuh dan kewajiban mencuci tangan sebelum masuk area kerja, penggunaan alat pelindung diri (masker), serta pengaturan jarak.
Direktur Konstruksi dan Operasi ITDC Ngurah Wirawan menambahkan, protokol kerja bagi keselamatan karyawan dan mitra usaha seperti kontraktor dan pemasok di lokasi-lokasi proyek, menjadi prioritas utama. Apalagi, proyek konstruksi Mandalika memasuki masa normal baru.
“Protokol kerja (khusus) itu akan diterapkan tidak hanya untuk pengerjaan proyek konstruksi tapi juga untuk keseluruhan operasional kawasan karena lokasi-lokasi proyek berada di dalam kawasan,” kata Ngurah.
Protokol kerja bagi keselamatan karyawan dan mitra usaha seperti kontraktor dan pemasok di lokasi-lokasi proyek, menjadi prioritas utama
Ngurah menambahkan, ketika operasional dimulai pada masa normal baru, ITDC juga akan menerapkan jam kerja fleksibel bagi karyawan, membatasi jumlah karyawan yang bekerja di kantor, serta menerapkan pengaturan jarak pada area kerja dan rapat.
Kaitannya dengan pihak lain, ITDC juga akan terlebih dahulu memastikan protokol kesehatan yang mereka terapkan. Itu merupakan cara ITDC memberi contoh ke pihak lain terkait pencegahan Covid-19.
Ngurah mencontohkan, misalnya ketika diundang rapat dan pengundang tidak menerapkan protokol kesehatan atau pencegahan Covid-19, rapat akan dipindahkan ke kantor ITDC. Selain itu, pihak ITDC akan selalu membawa masker cadangan untuk diberikan kepada mitra yang tidak memiliki atau membawa masker.