Tenaga Kesehatan di Papua yang Positif Covid-19 Terus Bertambah
Tenaga kesehatan di Papua yang terpapar Covid-19 terus bertambah sebanyak tujuh orang dalam dua hari terakhir. Dibutuhkan peran warga dalam melaksanakan protokol kesehatan untuk melindungi tenaga kesehatan.
Oleh
FABIO COSTA
·3 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Tujuh tenaga kesehatan di Kota Jayapura terpapar virus korona jenis baru penyebab Covid-19 dalam dua hari terakhir. Dengan demikian, sudah 41 tenaga kesehatan yang positif Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura Ni Nyoman Sri Antari saat dikonfirmasi, Jumat (5/6/2020), membenarkan adanya tujuh tenaga kesehatan yang positif Covid-19 dalam dua hari terakhir. Sebanyak lima tenaga kesehatan yang positif Covid-19 bertugas di Puskesmas Elyuyo dan dua tenaga kesehatan yang lain di Rumah Sakit Marthen Indey.
”Tenaga kesehatan di puskesmas terpapar karena menangani pasien positif Covid-19 yang diduga tidak menyampaikan kondisi kesehatannya. Mungkin pasien itu takut mendapat stigma buruk dari masyarakat” ujar Sri.
Sri menuturkan, Pemerintah Kota Jayapura untuk sementara menghentikan pelayanan kesehatan di Puskesmas Elyuyo. Sebab, semua tenaga kesehatan dan pegawai di puskesmas harus menjalani tes cepat dan pemeriksaan sampel usap (swab).
”Kami mengalihkan pelayanan kesehatan dari Puskesmas Elyuyo ke Puskesmas Twano. Tujuannya untuk mencegah warga terpapar Covid-19 apabila berobat di Puskesmas Elyuyo,” kata Sri.
Hingga saat ini, total 600 tenaga kesehatan dari 13 puskesmas di Kota Jayapura telah menjalani tes cepat Covid-19 dan tes polymerase chain reaction (PCR). ”Mudah-mudahan hasil pemeriksaan ratusan tenaga kesehatan bebas Covid-19. Kami berharap masyakarat tidak menganggap remeh virus ini dan jujur menyampaikan kondisinya ke petugas kami di puskesmas,” kata Sri.
Dari catatan Kompas dan data Satuan Tugas Pengendalian, Pencegahan, dan Penanganan Virus Korona Provinsi Papua, dari 41 tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19, baru tujuh tenaga kesehatan yang sembuh. Sebanyak 41 tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19 itu merupakan dokter dan perawat yang tersebar di Kabupaten Jayapura, Kota Jayapura, Kabupaten Jayawijaya, Kabupaten Merauke, dan Kabupaten Mimika.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia Provinsi Papua Donald Aronggear berpendapat, seharusnya pelayanan rawat inap dan rawat jalan untuk penyakit non-Covid-19 dibatasi. Tujuannya untuk mencegah kontak warga yang terindikasi tertular virus SARS-CoV-2 menularkannya pada tenaga kesehatan.
Ia menambahkan, warga yang diduga terpapar Covid-19 dapat menelepon ke nomor pusat layanan tim gugus tugas penanganan Covid-19 di kabupaten dan kota. Petugas kesehatan akan menjemput warga tersebut dengan alat pelindung diri yang memadai.
”Kami berharap warga di Papua bisa berperan untuk melindungi tenaga kesehatan. Sebab, kami adalah pertahanan terakhir untuk menghadapi pandemi Covid-19,” kata Donald.
Kami berharap warga di Papua bisa berperan untuk melindungi tenaga kesehatan.
Jumlah penduduk di Papua berdasarkan data Dinas Sosial, Kependudukan, dan Catatan Sipil Provinsi Papua pada akhir 2019 tercatat 4.349.343 jiwa. Sementara jumlah anggota IDI Papua hingga April 2020 sebanyak 1.163 orang. Maka, rasionya satu tenaga dokter melayani hingga 3.817 orang.
Juru Bicara Satgas Penanganan Virus Korona Provinsi Papua Silwanus Sumule memaparkan, masih terjadi penambahan kasus positif Covid-19 dari transmisi lokal di Papua pada Jumat ini.
Hingga pukul 19.00 WIT, terjadi penambahan 52 kasus pasien positif di Papua. Kasus ditemukan di Kota Jayapura sebanyak 30 orang, Kabupaten Jayapura 14 orang, Kabupaten Jayawijaya 4 orang, Kabupaten Mimika 3 orang, dan Kabupaten Keerom 1 orang.
Jumlah akumulasi kasus pasien positif Covid-19 di Papua telah mencapai 929 orang dengan rincian 629 orang dalam perawatan, 286 orang sembuh, dan 14 orang meninggal. Jumlah pasien dalam pengawasan sebanyak 803 orang dan orang dalam pemantauan mencapai 3.148 warga.
”Pada Jumat ini juga terdapat penambahan satu pasien berusia 50 tahun yang meninggal murni akibat Covid-19. Sementara jumlah pasien yang sembuh mencapai 15 orang,” ujar Silwanus.