Kasus Positif Meningkat, Tempat Publik di Medan Semakin Ramai
Meskipun belum memasuki masa normal baru, tempat publik di Kota Medan kini semakin ramai. Pasar tradisional dipenuhi pengunjung dan arus lalu lintas kian padat. Masyarakat diminta tetap mematuhi pembatasan sosial.
Oleh
NIKSON SINAGA
·3 menit baca
MEDAN, KOMPAS — Belum memasuki masa normal baru, tempat publik di Kota Medan, Sumatera Utara, kini semakin ramai. Pasar tradisional dipenuhi pengunjung dan arus lalu lintas tampak semakin padat. Masyarakat diingatkan tetap waspada karena kasus baru justru meningkat sepekan terakhir.
Pantauan Kompas, arus lalu lintas di sejumlah ruas jalan di pusat Kota Medan tampak ramai, Senin (8/6/2020). Di Jalan Sutomo, misalnya, arus lalu lintas tampak macet parah. Kendaraan harus mengantre melintasi jalan itu karena pengunjung Pasar Sambu dan Pusat Pasar meluap hingga ke jalan raya.
Di Pasar Sambu, para pengunjung dan pedagang pun tampak tidak sepenuhnya menerapkan pembatasan sosial. Sebagian pengunjung dan pedagang tidak mengenakan masker. Mereka juga tidak bisa menjaga jarak karena tidak ada pengaturan khusus terhadap lapak ataupun kios di pasar itu.
Hal serupa terjadi di beberapa pasar di Medan seperti Petisah, Pringgan, dan Aksara. Pasar tradisional di Kabupaten Deli Serdang yang berbatasan dengan Kota Medan juga kini sudah dipenuhi pengunjung.
Sartika Malau (40), warga Kota Medan, mengatakan, berbelanja ke Pasar Sambu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ia menjaga diri dengan mengenakan masker. ”Namun, untuk menjaga jarak sampai 2 meter memang susah karena pasarnya padat,” kata Sartika.
Di awal pandemi, kata Sartika, ia sama sekali tidak belanja ke pasar. Ia membeli kebutuhan sehari-hari dari kedai di dekat rumahnya. Namun, saat ini, ia merasa keadaan sudah lebih baik dari awal pandemi. ”Saya merasa keadaan lebih baik karena pemerintah bilang sudah new normal,” katanya.
Arus lalu lintas di Kota Medan kini juga sudah semakin padat. Kendaraan di beberapa ruas jalan di pusat kota tampak macet parah. Saat jam pulang kerja, sepeda motor tampak mendominasi jalan raya. Sebagian besar pengendara sepeda motor tampak mengenakan masker.
Arus lalu lintas di Kota Medan kini juga sudah semakin padat. Beberapa ruas jalan di pusat kota tampak macet parah. Saat jam pulang kerja, sepeda motor tampak mendominasi jalan raya.
Arus lalu lintas itu sangat kontras dibandingkan dengan tiga bulan sebelumnya. Sejak awal pandemi, arus lalu lintas di Medan lengang. Aktivitas masyarakat lebih sepi karena sejumlah pusat perbelanjaan juga tutup. Kini, pusat perbelanjaan mulai buka lagi dalam masa transisi normal baru.
Pelaksana Tugas Wali Kota Medan Akhyar Nasution mengatakan, dalam masa transisi menuju normal baru, pemerintah berharap masyarakat membangun budaya menaati protokol kesehatan Covid-19. ”Masyarakat harus mampu membangun kultur memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, dan menghindari keramaian,” katanya.
Akhyar mengatakan, dalam beberapa hari belakangan, kasus baru Covid-19 meningkat karena masyarakat belum bisa membiasakan diri menaati protokol kesehatan. Menurut data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumut, kasus positif Covid-19 mencapai 607 kasus pada Senin atau bertambah 190 kasus baru dalam sepekan terakhir. Penambahan itu termasuk yang tertinggi selama pandemi ini. Sebagian besar penularan baru pun terjadi di Kota Medan dan Deli Serdang.
Sekretaris Dinas Kesehatan Sumut Aris Yudhariansyah mengatakan, data itu menunjukkan penularan masih terus terjadi di tengah masyarakat. Ia meminta masyarakat semakin meningkatkan kewaspadaan karena saat ini penularan justru semakin tinggi.