logo Kompas.id
NusantaraNormal Baru di DIY Bisa Mundur...
Iklan

Normal Baru di DIY Bisa Mundur jika Warga Tak Patuh

Penerapan kebijakan normal baru di DI Yogyakarta sangat bergantung pada sikap warga dalam mematuhi protokol kesehatan. Jika masyarakat tak patuh, penerapan normal baru di DIY bisa jadi akan mundur.

Oleh
HARIS FIRDAUS
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/ZxCB3hLmeD2wHTfbIpLoLmz0Mto=/1024x684/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F03%2F80bfccf4-9c60-4a7b-b83f-8f9b949124cc_jpg.jpg
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO

Pejalan kaki menggunakan masker saat menyusuri trotoar di kawasan wisata Malioboro, Kota Yogyakarta, Rabu (18/3/2020).

YOGYAKARTA, KOMPAS — Penerapan kebijakan new normal atau normal baru di Daerah Istimewa Yogyakarta  bisa mundur jika warga tidak mematuhi protokol kesehatan saat beraktivitas. Ketidakpatuhan warga berpotensi meningkatkan jumlah kasus Covid-19. Padahal, normal baru hanya bisa diterapkan jika penyebaran Covid-19 sudah terkendali.

”Kalau masyarakatnya seperti ini (tidak patuh), wah, repot kita. Bisa mundur (penerapan normal baru),” kata Sekretaris Daerah DIY Kadarmanta Baskara Aji di Yogyakarta, Senin (8/6/2020).

Editor:
Mohamad Final Daeng
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000