Medan Andalkan Tes Cepat Covid-19 Massal untuk Masuk Era Normal Baru
Tes cepat Covid-19 secara massal terus dilakukan di Kota Medan sebagai persiapan menuju normal baru. Masyarakat diingatkan tetap mematuhi protokol kesehatan karena Medan belum memasuki normal baru.
Oleh
NIKSON SINAGA
·2 menit baca
MEDAN, KOMPAS — Tes cepat Covid-19 menjadi salah satu andalan Kota Medan, Sumatera Utara, untuk memasuki era normal baru. Masyarakat juga diingatkan tetap mematuhi protokol kesehatan karena hingga kini penularan lokal masih terjadi dan kasus baru terus meningkat.
”Sampai kini, Kota Medan masih persiapan menuju normal baru. Kami melakukan tes massal, menyiapkan infrastruktur, dan menyosialisasikan budaya normal baru dalam masa transisi ini,” kata Pelaksana Tugas Wali Kota Medan Akhyar Nasution saat mengikuti tes cepat di Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara (USU), Selasa (9/6/2020).
Menurut Akhyar, Medan masih dalam masa transisi memenuhi syarat memasuki normal baru. Beberapa aspek yang harus dipenuhi adalah penurunan jumlah kasus, peningkatan uji spesimen, penurunan mobilitas penduduk, dan pelaksanaan penelusuran kontak dari setiap kasus positif. Layanan kesehatan juga harus disiapkan, seperti tenaga kesehatan, alat pelindung diri, ruang isolasi, dan ventilator yang memadai di rumah sakit.
Tes cepat secara massal pun dilakukan secara gratis untuk warga Medan di RS USU sejak Senin hingga Jumat (8-12/6/2020) pukul 08.00-12.00. Pemeriksaan bisa dilakukan tanpa turun dari mobil atau langsung mendatangi meja petugas. Warga hanya perlu membawa KTP Kota Medan.
Akhyar mengatakan, tes cepat massal itu merupakan bagian dari persiapan sebelum memasuki normal baru. Pemkot Medan juga sedang menyiapkan tes cepat massal di beberapa kecamatan yang hingga saat ini masih memiliki penularan lokal yang tinggi, yakni Medan Area dan Medan Denai.
”Penularan di dua daerah itu hingga kini masih sangat tinggi. Apalagi di sana daerah padat penduduk,” ujarnya.
Akhyar menambahkan, pihaknya juga melakukan tes cepat massal kepada pegawai kantor camat, kelurahan, dan kantor pemerintahan lainnya yang menyelenggarakan layanan publik.
Rektor USU Runtung Sitepu berharap tes cepat massal tersebut bisa mempercepat penemuan kasus baru sehingga rantai penularan bisa langsung diputus. ”Jika hasil tes cepat positif, akan dilakukan uji PCR (reaksi rantai polimerase),” kata Runtung.
Pemkot Medan sedang menyiapkan tes cepat massal di beberapa kecamatan yang hingga saat ini masih memiliki penularan lokal yang tinggi, yakni Medan Area dan Medan Denai.
RS USU sudah melakukan tes cepat kepada lebih dari 200 orang. Pelaksanaan tes cepat Covid-19 itu, menurut Runtung, dilaksanakan atas donasi dari sejumlah pihak.
Sekretaris Dinas Kesehatan Sumut Aris Yudhariansyah mengatakan, kasus positif Covid-19 di Sumut kini mencapai 619 kasus, bertambah 12 kasus baru dalam sehari. Pasien positif yang meninggal bertambah empat orang menjadi 53 orang. ”Data ini menunjukkan penularan baru masih terus terjadi di Sumut,” kata Aris.
Kasus positif juga paling banyak terjadi di Medan, yakni 421 kasus, Deli Serdang 87 kasus, Pematang Siantar 34 kasus, dan Simalungun 22 kasus. Meskipun penularan baru masih terus terjadi, tempat-tempat publik di Kota Medan saat ini semakin ramai.