Aceh Gelar Tes Massal, Pasien Covid-19 Bertambah Dua Orang
Warga Lhokseumawe yang diketahui terpapar korona adalah D (41) dan M (42), suami-istri. Pasien ini diketahui positif Covid-19 setelah hasil uji usap tenggorokan dilakukan di laboratorium Universitas Syiah Kuala.
Oleh
ZULKARNAINI
·2 menit baca
BANDA ACEH, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Aceh menggelar tes cepat dan usap tenggorokan massal untuk memetakan penyebaran virus korona tipe baru yang menyebabkan wabah Covid-19. Dua kasus baru positif Covid-19 ditemukan di Kota Lhokseumawe. Total pasien positif di Aceh menjadi 22 orang.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Aceh Hanif, Kamis (11/6/2020), mengatakan, warga Lhokseumawe yang diketahui terpapar korona adalah D (41) dan M (42), mereka pasangan suami istri. Pasien tersebut diketahui positif Covid-19 setelah hasil uji usap tenggorokan dilakukan di laboratorium Universitas Syiah Kuala.
”Pasien ini ada riwayat perjalanan ke daerah pandemi, Medan. Saat ini, keduanya dirawat di Rumah Sakit Umum Cut Meutia, Aceh Utara,” kata Hanif. Dengan demikian jumlah pasien Covid di Aceh menjadi 22 orang. Sebanyak 18 orang sembuh, 1 orang meninggal dunia, dan 3 orang dalam perawatan.
Tidak ada pemungutan biaya tes. Sebanyak 13.000 alat rapid test telah didistribusikan ke 23 kabupaten/kota.
Juru Bicara Penanganan Covid-19 Aceh Saifullah Abdulgani mengatakan, Pelaksana Tugas Gubernur Aceh telah mengeluarkan surat edaran kepada pemerintah kabupaten/pemerintah kota untuk melakukan tes massal sebanyak 20.200 orang. Sasaran uji Covid-19 adalah pegawai pemerintah 3.200 orang, santri 6.700 orang, pedagang 4.400 orang, supermarket 2.350 orang, dan petugas kebersihan 3.550 orang.
”Tidak ada pemungutan biaya tes. Sebanyak 13.000 alat rapid test telah didistribusikan ke 23 kabupaten/kota,” kata Saifullah.
Saifullah menambahkan, tes massal harus dilakukan agar penyebaran virus korona mudah dipetakan. Saat ini Aceh masuk zona hijau, tetapi pemetaan tetap harus dilakukan supaya penyebaran bisa dicegah.
Tak boleh abai
Walaupun daerah zona hijau, warga tidak boleh abai terhadap protokol kesehatan. Sejauh ini Aceh dianggap berhasil mencegah penyebaran virus secara masif. Aceh menjadi daerah dengan kasus terendah dan tingkat kesembuhan tertinggi.
Pelaksana Tugas Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banda Aceh Nuraihan menuturkan, pihaknya menargetkan uji usap tenggorokan 1.300 sampel. Sebanyak 35 sampel yang diambil pada pekan lalu hasilnya negatif.
Nuraihan mengungkapkan, realitasnya saat mengumpulkan sampel tidak semua warga mau diuji. Tes dilakukan secara acak agar metode analisis dapat dilakukan dengan presisi. ”Target kami dalam bulan Juni sasaran tes selesai,” kata Nuraihan.