Pemprov Papua Tambah Alat Pemeriksa Usap di Jayawijaya
Pemerintah Provinsi Papua terus meningkatkan jumlah fasilitas untuk memeriksa sampel usap Covid-19. Terbaru, satu alat TCM dioperasikan di Jayawijaya.
Oleh
FABIO COSTA
·3 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Papua menambah satu alat pemeriksa sampel swab (usap) dengan metode tes cepat molekuler (TCM). Dengan tambahan alat itu, saat ini Papua memiliki tujuh alat pemeriksa usap yang tersebar di lima kabupaten/kota. Tambahan satu alat ini dioperasikan di Kabupaten Jayawijaya untuk melayani pemeriksaan Covid-19 di daerah Pegunungan Tengah.
Hal ini disampaikan Juru Bicara Satuan Tugas Pengendalian, Pencegahan, dan Penanganan Covid-19 Provinsi Papua, dr Silwanus Sumule, di Jayapura, Senin (15/6/2020). Enam alat lainnya dioperasikan di Kota Jayapura (2 unit reaksi rantai polimerase/PCR), Kabupaten Mimika (2 PCR), Kabupaten Merauke (1 TCM), dan Kabupaten Nabire (1 TCM).
Silwanus mengatakan, pada Senin ini, tim satgas telah berada di Wamena, ibu kota Jayawijaya, untuk membantu Pemerintah Kabupaten Jayawijaya mempersiapkan pemasangan cartridge pada alat TCM tersebut. Alat itu ditempatkan di RSUD Wamena.
TCM dipakai untuk memeriksa sampel penyakit tuberkulosis. Dengan tambahan cartridge, TCM dapat memeriksa sampel usap untuk mendeteksi ada atau tidaknya Covid-19 dalam tubuh seseorang. ”Proses pemasangan alat ini memakan waktu 8-12 jam. Kami juga akan melatih petugas kesehatan di sana untuk memeriksa sampel swab sesuai prosedur,” kata Silwanus.
Silwanus mengatakan, tambahan alat itu berguna untuk mengurai masalah penumpukan sampel usap yang belum diperiksa di laboratorium hingga kini. Berdasarkan data terakhir hingga Senin ini, sekitar 1.000 sampel usap di Laboratorium Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan serta Laboratorium Kesehatan Daerah Papua yang belum diperiksa.
Selama ini, sampel usap dari kabupaten/kota di wilayah Pegunungan Tengah harus dibawa ke Jayapura untuk diperiksa di laboratorium. Dengan adanya fasilitas TCM di Wamena, pemeriksaan dari wilayah tersebut tak perlu lagi dibawa ke Jayapura sehingga dapat mempercepat proses pemeriksaan.
Silwanus mengatakan, penyebab menumpuknya sampel yang belum diperiksa karena minimnya sarana penunjang, seperti zat reagen sebagai pereaksi kimia dan wadah khusus untuk menampung sampel. ”Semua petugas laboratorium akan berupaya maksimal menuntaskan pemeriksaan 1.000 sampel swab ini dalam dua hingga tiga hari ke depan,” ujarnya.
Ketua Gugus Tugas Penanganan Kota Jayapura Rustam Saru mengungkapkan, sebanyak 120 sampel usap warganya belum diperiksa hingga kini. Padahal, Pemkot Jayapura sedang gencar melaksanakan tes cepat Covid-19 secara massal untuk meredam penyebaran wabah tersebut.
Dari tes cepat Covid-19, diperoleh hasil sebanyak 1.582 warga yang reaktif. Namun, dari jumlah itu, baru sebanyak 1.294 warga yang ditindaklanjuti dengan tes usap.
”Masih tersisa 288 warga yang belum mengikuti pemeriksaan swab. Sebab, masih terjadi penumpukan sampel swab di laboratorium. Kami berharap adanya penambahan alat pemeriksaan sampel swab,” ujar Rustam, yang juga menjabat Wakil Wali Kota Jayapura ini.
Sementara itu, Silwanus menambahkan, masyarakat di Papua diimbau tetap melaksanakan protokol kesehatan walaupun saat ini ada relaksasi pembatasan sosial. Akumulasi kasus positif Covid-19 di Papua mencapai 1.255 orang. Jumlah itu meliputi 793 orang dirawat, 447 orang sembuh, dan 15 orang meninggal.