Manfaatkan Kunjungan Wisatawan, Jabar Gelar Tes Masif Covid-19 di Kawasan Puncak
Kawasan wisata Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mulai dipadati wisatawan. Untuk mengantisipasi penularan virus korona baru, terutama dari kasus impor, Gugus Tugas Jabar melakukan tes masif di kawasan itu.
Oleh
TATANG MULYANA SINAGA
·2 menit baca
BOGOR, KOMPAS — Minat wisatawan kembali mengunjungi kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, dimanfaatkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat menggelar tes masif Covid-19, Minggu (21/6/2020). Tes ini digelar sebagai deteksi dini potensi penularan virus korona baru dari wisatawan.
Tes dilakukan di lima lokasi pada Sabtu dan Minggu. Lima lokasi itu adalah tempat peristirahatan Segar Alam di Kabupaten Cianjur, area Masjid Atta’awun, Argowisata Gunung Mas, Simpang Gadong Ciawi, dan Taman Wisata Matahari di Kabupaten Bogor. Semua kawasan itu kini kembali didatangi wisatawan.
Jabar kini telah melakukan sekitar 208.000 tes, meliputi 148.000 tes cepat dan 60.000 tes reaksi berantai polimerase (PCR). Sebanyak 627 mobil tes Covid-19 dipakai untuk mengambil sampel di sejumlah daerah.
Berdasarkan data Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jabar yang diperbarui Minggu pukul 13.44, kasus positif di provinsi berpenduduk sekitar 50 juta itu berjumlah 2.828 orang. Jumlah itu menjadi yang terbanyak keempat di Indonesia setelah DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan.
”Sekarang kami fokus mengetes pelaku perjalanan dari luar Jabar untuk melakukan screening,” ujar Wakil Ketua Divisi Pelacakan Kontak, Pengujian, dan Manajemen Laboratorium di Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar Siska Gerfianti.
Siska mengatakan, pihaknya menyediakan sekitar 2.000 alat tes cepat (rapid test) dan 500 tes usap (swab). Tes cepat menyasar 1.106 orang pada Sabtu. Hasilnya, 32 orang dinyatakan reaktif sehingga langsung menjalani tes usap dengan metode PCR.
Sampel dari pemeriksaan di tempat peristirahatan Segar Alam, area Masjid Atta’awun, dan Argowisata Gunung Mas akan diperiksa di Laboratorium Kesehatan Jabar. Sementara sampel dari pemeriksaan di Simpang Gadong Ciawi diperiksa di mobil PCR Badan Nasional Penanggulangan Bencana.
Tes cepat menyasar 1.106 orang pada hari pertama. Hasilnya, 32 orang dinyatakan reaktif sehingga langsung menjalani tes usap dengan metode reaksi rantai polimerase (PCR).
Siska mengatakan, tes masif tersebut mematuhi prosedur yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Kementerian Kesehatan. Alat pelindung diri tenaga kesehatan sudah terjamin untuk mencegah penularan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor Mike Kaltarina mengatakan, operasi gabungan dan tes masif itu efektif menyaring pelaku perjalanan yang masuk Jabar. Tujuannya mencegah munculnya kasus impor.
”Kolaborasi seperti ini dapat memutus sebaran Covid-19 di Kabupaten Bogor yang menjadi pintu masuk Jabar dari sejumlah daerah,” ujarnya.
Pelaksana Tugas Bupati Cianjur Herman Suherman mengapresiasi operasi gabungan tersebut. Dia berharap kegiatan itu dapat menekan potensi penularan Covid-19 di daerahnya, khususnya kawasan wisata Cipanas. Warga juga diimbau tidak takut mengikuti tes masif.
Menurut Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar Daud Achmad, tes sangat dibutuhkan untuk melacak penyebaran virus korona. ”Dengan tes masif, pemutusan rantai penularan bisa lebih cepat. Perlu komitmen bersama sembari terus mengedukasi masyarakat,” ujarnya.