Waspadai Orang Tanpa Gejala di Tengah Aktivitas yang Mulai Menggeliat
Bupati Banyumas Achmad Husein meminta masyarakat mewaspadai penularan Covid-19 dari orang tanpa gejala. Kondisi ini mesti diwaspadai terutama saat aktivitas warga mulai kembali menggeliat seperti belakangan terjadi.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·3 menit baca
PURWOKERTO, KOMPAS — Bupati Banyumas Achmad Husein mengajak masyarakat untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan guna mewaspadai penularan dari orang tanpa gejala Covid-19. Di tengah aktivitas warga yang mulai menggeliat, penularan dari orang tanpa gejala harus diantisipasi untuk menghindari rantai penularan.
Di Banyumas, Jawa Tengah, jumlah pasien positif Covid-19 bertambah 4 orang menjadi 74 orang. Jumlah itu meningkat dibandingkan lima hari lalu, yaitu 70 orang. ”Kepada masyarakat mohon tetap patuhi protokol kesehatan karena semakin lama di Banyumas semakin banyak orang tanpa gejala yang tidak diketahui secara lahiriah,” kata Husein dalam video Sabtu (20/6/2020) malam.
Husein menyampaikan, tambahan 4 orang itu terdiri terdiri dari 2 mahasiswa dan 2 lainnya masing-masing berasal dari Palembang serta Jakarta. Dua mahasiswa yang kuliah dan tinggal di kos di daerah Dukuhwaluh, Banyumas, terkonfirmasi positif Covid-19. Kedua mahasiswa ini ber-KTP Kabupaten Purbalingga dan Cilacap.
”Setelah kami lakukan penelusuran dan pelacakan terhadap penghuni kos yang berjumlah 7 orang, semuanya nonreaktif rapid test. Dapat disimpulkan terpaparnya kemungkinan besar bukan di kos-kosan, tetapi di tempat lain yang tidak diketahui,” kata Husein.
Husein melanjutkan, 2 pasien positif lain, yang pertama adalah perempuan berumur 24 tahun tinggal di Kober, Purwokerto Barat. Yang bersangkutan, pada 11 Juni baru pulang dari Palembang, Sumatera Selatan, menggunakan pesawat terbang dan turun di Yogyakarta, kemudian naik bus umum ke Purwokerto.
”Pada 14 Juni, yang bersangkutan ke Rumah Sakit Ananda karena ada gejala batuk dan indera penciumannya tidak berfungsi dengan baik. Ia kemudian diswab dan hasilnya terkonfirmasi positif. Kondisi umum baik-baik saja dan masuk dalam kategori OTG, orang tanpa gejala,” ujarnya.
Satu pasien lainnya adalah seorang laki-laki umur 30 tahun dan berprofesi sebagai aparat sipil negara (ASN) di Kementerian Pariwisata, Jakarta. Yang bersangkutan beralamat rumah di Perum Limas Agung, Purwokerto.
”Pada 15 Juni di-rapid test (tes cepat) dan reaktif, lalu keluar hasil swab-nya terkonfirmasi positif. Keluarga di satu rumah hasilnya nonreaktif, akan ditindaklanjuti dengan tes swab. Ini juga dapat dikategorikan OTG karena kondisinya baik-baik saja,” tutur Husein.
Husein menyampaikan, mereka yang terkonfirmasi positif Covid-19 dengan kondisi lahiriah sehat termasuk dalam orang tanpa gejala. ”Dia sehat-sehat saja, tetapi bisa ada virusnya dan bisa menularkan kepada orang lansia atau punya penyakit berat. Ini sangat berbahaya. Jadi tolong lindungi orang-orang yang lemah, sepuh, punya penyakit. Ini bisa tertular dari OTG yang kondisi umumnya baik-baik saja, tetapi begitu tertular ke orang yang lemah bisa fatal,” katanya.
Husein juga memberi contoh salah satu pasien Covid-19 yang termasuk orang tanpa gejala adalah Joni (63). Joni, pasien asal Banyumas, telah sembuh setelah dirawat di RSUD Banyumas selama enam hari. Awalnya dia hanya menderita diare dan sudah sembuh setelah periksa di puskesmas. Namun, setelah dilakukan tes swab, dia dinyatakan positif Covid-19.
”Saya tidak ada gejala, pusing tidak ada, demam tidak ada. Semua normal. Enam hari di rumah sakit lalu boleh pulang,” kata Joni dalam video yang diunggah Husein.
Aktivitas masyarakat di Banyumas pada Minggu (21/6/2020) tampak ramai. Sejumlah tempat perbelanjaan padat pengunjung. Tempat publik, seperti GOR Satria, mulai dibuka secara terbatas dan menerapkan protokol kesehatan. Tempat ibadah pun sudah mulai digunakan untuk beribadah dengan membatasi jumlah orang dan mengatur jarak.
Di jalan raya, tampak beberapa orang tidak bermasker atau memakai masker hanya di bagian leher, bukan menutupi hidung dan mulut. Ada pula yang masih meludah sembarangan di jalan raya sembari mengendarai kendaraan.
Tes cepat
Dari Kebumen, Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen telah melaksanakan tes cepat massal kepada sekitar 15.000 orang di 26 titik, di antaranya pasar, kecamatan, masjid, panti asuhan, dan rumah sakit.
”Mayoritas hasilnya negatif. Ada 3 yang dinyatakan positif, di antaranya rapid test di Pasar Jatisari dan Pasar Karanganyar, serta 1 pasien di PKU Muhammadiyah Sruweng yang sudah dinyatakan sembuh,” kata Bupati Kebumen Yazid Mahfudz dalam siaran pers.
Yazid berpesan kepada masyarakat yang melaksanakan aktivitas, seperti kegiatan ekonomi, supaya tetap melaksanakan protokol kesehatan guna pencegahan penyebaran Covid-19, di antaranya memakai masker dan sering mencuci tangan menggunakan sabun. Bupati berharap masyarakat tidak takut, tetapi tetap waspada. ”Segera memeriksakan kesehatan jika mengalami gejala-gejala demam, batuk, dan flu,” katanya.
Hingga 19 Juni 2020, di Kebumen terdapat ada 36 orang positif. Dari jumlah itu, 32 orang sembuh, 2 orang meninggal, dan 2 orang masih dalam perawatan.