Polda Kalteng Gelar Tes Cepat, 9 Pengendara Reaktif
Polda Kalteng melaksanakan tes cepat massal di Bundaran Besar Kota Palangkaraya, Senin (22/6/2020). Dari 236 pengendara yang dites, 9 di antaranya reaktif.
Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
·3 menit baca
PALANGKARAYA, KOMPAS — Polda Kalimantan Tengah melaksanakan tes cepat Covid-19 secara massal di Bundaran Besar Kota Palangkaraya, Senin (22/6/2020). Dari 236 pengendara yang dites, 9 orang di antaranya reaktif. Aparat kepolisian juga mengingatkan masyarakat agar disiplin menaati protokol yang kian hari terus melonggar.
Tes cepat itu merupakan yang kedua kali dilakukan Polda Kalteng di Kota Palangkaraya. Sebelumnya, mereka melakukan tes cepat massal di wilayah Pasar Kahayan dua minggu lalu.
Tes cepat massal itu dilaksanakan dengan cara drive thru persis di depan Rumah Jabatan Gubernur Kalimantan Tengah di Bundaran Besar Kota Palangkaraya yang menjadi jantung kota tersebut. Gubernur Kalteng Sugianto Sabran pun ikut memantau jalannya kegiatan tersebut.
Kepala Polda Kalteng Inspektur Jenderal Dedi Prasetyo mengungkapkan, tes massal harus terus dilakukan agar mendukung penapisan pasien positif dan negatif ataupun orang tanpa gejala (OTG). ”Tes cepat kali ini berbeda karena menggunakan sistem drive thru sehingga tidak memunculkan kerumunan mereka yang ingin dites,” katanya.
Tes dilaksanakan sejak pukul 07.00 WIB hingga sekitar pukul 09.00 WIB. Pemeriksaan dilakukan oleh Kepala Bidang Dokter dan Kesehatan Polda Kalteng Komisaris Besar Danang Pamudji dibantu tim kesehatan dari Dinas Kesehatan Kota Palangkaraya dan Rumah Sakit TNI AD Panju Panjung.
Danang menjelaskan, dari 236 pengendara yang dites cepat, terdapat sembilan orang reaktif dan 227 orang non-reaktif. Para pengendara yang dites hanya perlu menunggu lebih kurang lima menit untuk mendapatkan hasil.
“Bagi yang reaktif langsung direkomendasikan untuk karantina mandiri di rumah selama 14 hari. Kami juga cek kesehatannya dan semua tidak memiliki gejala,” ungkap Danang.
Danang menjelaskan, semua yang hasilnya reaktif akan dilanjutkan dengan uji usap untuk mendapatkan hasil yang akurat. “Kuncinya di masyarakat agar disiplin menerapkan protokol kesehatan,” ungkapnya.
Sampai saat ini, data Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Kalteng menunjukkan jumlah kasus positif meningkat dari 762 kasus menjadi 779 kasus positif. Angka kesembuhan juga meningkat dari 292 kasus menjadi 294 kasus. Pasien sembuh adalah yang telah dua kali menjalani uji usap dengan hasil negatif.
Hingga saat ini jumlah pemeriksaan usap atau swab seluruh Kalteng baru mencapai 3.709 orang atau 0,13 persen dari total populasi di Kalteng yang mencapai 2,7 juta orang. Jumlah ini masih sangat sedikit, apalagi tingkat penularan di Kalteng mencapai 1,46 atau 1 orang bisa menularkan kepada 1-2 orang lainnya.
Sugianto Sabran pun mengapresiasi langkah kepolisian dan TNI AD dengan terus melaksanakan pemeriksaan cepat. Ia berharap setiap pemimpin daerah di 14 kabupaten/kota di Kalteng terus melakukan penapisan melalui pemeriksaan cepat. ”Daerah punya anggaran besar untuk penanganan ini, tetapi kalau pemimpin dan masyarakat tidak waspada dan disiplin, percuma saja,” kata Sugianto.
Tak hanya pemeriksaan cepat, lanjut Sugianto, pemerintah daerah perlu menyiapkan ruang atau rumah karantina untuk OTG. Dengan demikian, penyebaran kasus bisa diputus. ”Transmisi lokal, kan, sudah di mana-mana. Jadi, harus waspada terus dan periksa terus agar bisa ditapis dengan baik antara yang positif dan negatif,” ungkap Sugianto.