Setelah obyek wisata alam Pantai Balekambang di Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang, beroperasi sejak awal Juni, dua hari terakhir obyek wisata buatan Jatim Park di Batu menyusul beroperasi.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·3 menit baca
MALANG, KOMPAS — Dunia pariwisata di Malang Raya, Jawa Timur, kembali bergeliat. Setelah Pantai Balekambang di Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang, beroperasi pada awal Juni, dua hari terakhir kawasan Jatim Park di Batu menyusul beroperasi dengan pembatasan dan protokol kesehatan.
Berdasarkan pengamatan Kompas, Minggu (28/6/2020), sejumlah kendaraan berpelat nomor luar kota, baik beroda dua maupun empat, melintas di sejumlah ruas jalan di Malang mengarah ke Batu. Sejumlah warga terlihat menikmati suasana Alun-alun Kota Batu. Namun, kepadatannya belum seperti saat sebelum pandemi.
Manajer Pemasaran dan Humas Jatim Park Grup Titik S Arianto mengatakan, setelah libur empat bulan, Jatim Park II dan Eco Green Park mulai beroperasi pada Sabtu (27/6/2020). Sementara untuk Jatim Park I, Jatim Park III, dan wahana lainnya belum bisa beroperasi.
”Wahana-wahana itu belum dicek Gugus Tugas Covid-19. Kita harus mengajukan dulu dan prosesnya panjang sebelum akhirnya bisa beroperasi lagi,” kata Titik, Minggu siang.
Pada hari pertama beroperasi kembali, ada sekitar 500 wisatawan. Sementara pada hari kedua diperkirakan mencapai 800 orang. Kini, pengunjung Jatim Park II dan Eco Green Park hanya dibatasi 3.000 orang per hari, dari sebelumnya 5.000 orang setiap hari.
Menurut Titik, dari 500 orang untuk pengunjung pada hari pertama, sekitar 350 orang membeli tiket daring. Sementara 150 orang sisanya masih membeli langsung di tempat lantaran belum terbiasa bertransaksi daring.
”Untuk tiket diarahkan lewat online, termasuk registrasi. Semua calon pengunjung harus mengisi data pribadi lebih dulu, termasuk riwayat kesehatan. Kami sudah memasang scan barcode, tetapi tetap saja ada yang kesulitan dan ingin manual memakai kertas. Untuk itu, kami sediakan pula alat tulis terpisah,” katanya.
Titik mengatakan, semua ini dilakukan untuk menjamin pariwisata sehat dan sesuai anjuran Gugus Tugas Covid-19. Karena itu, sejumlah protokol kesehatan juga diterapkan selama di dalam wahana, salah satunya menempatkan banyak pembersih tangan di dalam area wisata.
Sementara itu, animo warga menikmati wisata pantai juga tinggi. Direktur Perusahaan Daerah Jasa Yasa, pengelola wisata Pantai Balekambang, Ahmad Faiz Wildan mengatakan, wisatawan mulai berdatangan, khususnya pada akhir pekan. Di hari biasa, kondisinya masih sepi.
Untuk tiket diarahkan lewat online, termasuk registrasi. Semua calon pengunjung harus mengisi data pribadi lebih dulu, termasuk riwayat kesehatan.
Jumlah wisatawan ke Balekambang pada akhir pekan sebanyak 2.000 orang atau setara 40-50 persen pada hari biasa. Sementara pada hari biasa jumlahnya baru kurang lebih 700 orang atau 20 persen kondisi normal.
Kapasitas Balekambang dan Regent, obyek wisata pantai lainnya, bisa menampung 30.000 wisatawan. Sementara untuk Pantai Ngliyep di Kecamatan Donomulyo juga dikelola PD Jasa Yasa, kondisinya masih sepi.
Menurut Faiz, warga memilih wisata pantai juga dengan alasan kesehatan. Udara laut diyakini bisa membantu pernapasan dan suasana membantu imunitas diri.
”Air laut itu elektrolit alami yang baik untuk tubuh. Selain itu, plankton adalah produsen oksigen terbarukan sehingga bagus untuk paru-paru. Sinar ultraviolet juga bagus untuk tubuh. Pasirnya juga bisa untuk terapi kesehatan,” ucap Faiz yang dihubungi secara terpisah.
Meski jumlah wisatawan menunjukkan perkembangan, menurut Faiz, protokol kesehatan tetap diwajibkan. Pengunjung yang kedapatan melanggar protokol kesehatan mendapatkan sanksi sosial, seperti bernyanyi di lokasi.
”Kita bagian dari wisata tangguh Semeru. Normal baru pada 1 Juni, 3 Juni fase sosialisasi. Pemerintah kabupaten menjadikan Balekambang sebagai bagian dari contoh penerapan protokol kesehatan. Jadi, protokol itu tetap dilaksanakan sampai sekarang,” katanya.
Air laut itu elektrolit alami baik untuk tubuh. Selain itu, plankton adalah produsen oksigen terbarukan sehingga bagus untuk paru-paru. Sinar ultraviolet juga bagus untuk tubuh. Pasirnya juga bisa untuk terapi kesehatan.
Sebelumnya, Ketua Asosiasi Perjalanan Wisata Dewan Pimpinan Cabang Malang Raya Gagoek S Prawito mengatakan, Balekambang menjadi salah satu obyek wisata alam di Malang Raya yang sudah siap menerima kunjungan wisatawan. Untuk obyek yang lain, Gagoek bisa beroperasi asal sesuai protokol kesehatan.
Menurut Gagoek, wisata alam menjadi rekomendasi pada tahap awal menuju normal baru ini. Kawasan itu mempunyai area yang luas. Pihaknya telah membuat simulasi perjalanan wisata yang memenuhi protokol kesehatan.