Kota Sukabumi Jadi Wilayah Pertama di Jabar Berstatus Zona Hijau
Kota Sukabumi merupakan daerah pertama di Jawa Barat yang diizinkan membuka kegiatan belajar di sekolah dengan protokol kesehatan ketat.
Oleh
MELATI MEWANGI
·3 menit baca
PURWAKARTA, KOMPAS — Dari 27 kabupaten atau kota di Jawa Barat, Kota Sukabumi menjadi daerah pertama yang ditetapkan sebagai zona hijau Covid-19. Masyarakat diminta untuk tetap disiplin dan waspada saat menjalani adaptasi kebiasaan baru pada berbagai sektor.
Berdasarkan rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pelonggaran atau adaptasi kebiasaan baru (AKB) dilakukan apabila angka reproduksi (Rt) berada di bawah 1 selama 14 hari. Rt menjadi indikator pelonggaran suatu wilayah.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan, Rt Covid-19 di Jabar per hari ini berada pada angka 0,82. Perhitungan rata-rata Rt dalam seminggu adalah 0,79. Jabar bisa mempertahankan Rt di bawah 1 secara berturut-turut.
Rt Covid-19 di Jabar mengalami peningkatan dibandingkan sebelumnya, yaitu 0,68 dan 0,72. Kenaikan tren Rt ini harus diwaspadai para kepala daerah dengan pengawasan ketat. Menurut Kamil, peningkatan kasus masih terjadi di daerah perkotaan yang bersinggungan dengan Jakarta, yakni Bodebek dan Bandung Raya.
Saat ini, hanya Kota Sukabumi yang diperbolehkan untuk membuka sektor kegiatan sekolah (pendidikan) karena masuk dalam zona hijau. Pendidikan menjadi sektor terakhir yang dibuka saat pembatasan sosial berskala besar.
Protokol ketat sektor pendidikan pun harus disiapkan sebelum memulai aktivitas belajar mengajar secara fisik. Sukabumi bisa menjadi percontohan bagi daerah lain jika protokol dipersiapkan sebaik mungkin. Kajian protokol didapat dari pengalaman keberhasilan negara yang membuka sektor pendidikan dengan harapan tidak mengulang kegagalan dari negara lain.
”Tidak boleh main-main. Jika kewaspadaan lengah, status (wilayah) turun lagi. Kalau kewaspadaan terus membaik, nanti bisa seperti Kota Sukabumi,” ucap Kamil, dalam konferensi pers daring, Senin (29/6/2020).
Para orangtua didorong untuk disiplin mengingatkan anak tentang pentingnya penggunaan masker di luar rumah. Hal baik jika dibiasakan dari rumah pasti akan dilakukan anak di sekolah (luar rumah) juga. Pelindung muka bagi anak menjadi atribut minimal yang harus dimiliki setiap anak nanti saat sekolah mulai dibuka.
Pemprov Jabar juga memberikan kebijakan kepada setiap daerah untuk membuka destinasi wisata alam dan hanya boleh dikunjungi pada siang hari. Kawasan pantai Pangandaran menjadi percontohan dalam pelaksanaan AKB di Jabar. Obyek ini mewajibkan setiap pengunjung mengikuti tes cepat sebelum masuk.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Purwakarta belum memberikan izin pembukaan tempat wisata alam air. Menurut Sekretaris Daerah Kabupaten Purwakarta Iyus Permana, obyek wisata air rentan jadi kluster penyebaran baru Covid-19.
Alasannya, pengunjung akan kesulitan menjaga jarak satu sama lain saat di lokasi. Wisata air yang dimaksud adalah air terjun, kolam renang, dan sungai. Pihaknya masih menunggu kajian lebih lanjut terkait risiko pembukaan wisata air.
Tes massal tetap diadakan
Tes cepat dan tes usap tenggorokan (swab) massal tetap digelar selama AKB di Jabar. Pihaknya memfokusnya sejumlah titik pengetesan, yakni terminal, stasiun, dan tempat wisata. Beberapa minggu lalu, tes cepat dilakukan di kawasan Puncak, Bogor. Para wisatawan menjadi target pengetesan.
Adapun pelaku perjalanan pada angkutan umum juga menjadi target pengetesan. Hal ini dilakukan untuk mendeteksi dan menekan penyebaran Covid-19 terhadap warga yang bepergian ke zona rawan atau merah.
Pelaku perjalanan kereta komuter dari Jakarta yang tiba pada pukul 17.00-20.00 di Stasiun Bojong Gede dan Stasiun Bogor telah dites pada Jumat (26/6). Hal ini dilakukan untuk memberikan efek kejut kepada masyarakat agar tetap waspada dan mematuhi protokol kesehatan.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jabar Hery Antasari sebelumnya mengatakan, Jakarta dan sekitarnya masih menjadi episentrum Covid-19. Untuk saat ini, kondisi Jabar, dinilainya, cenderung sudah baik. Pihaknya ingin menjaga agar kasus Covid-19 di Jabar semakin membaik.