Karyawan Positif Covid-19, Pabrik Sawit di Sungai Lilin Ditutup
Sembilan karyawannya terjangkit Covid-19, operasional pabrik PT Hindoli yang ada di Kecamatan Sungai Lilin, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, ditutup sementara. Selain itu, 70 karyawannya juga diisolasi.
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·3 menit baca
SUNGAI LILIN, KOMPAS — Operasionalisasi pabrik kelapa sawit PT Hindoli di Kecamatan Sungai Lilin, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, ditutup sementara setelah sembilan karyawannya terjangkit Covid-19. Selain itu, 70 karyawan yang kontak erat juga menjalani karantina hingga hasil uji usap tenggorokan diketahui.
Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Musi Banyuasin, Herryandi Sinulingga, Kamis (9/7/2020), mengatakan, temuan kasus positif bermula saat salah satu karyawan pabrik tersebut sakit. Setelah itu, dia langsung dibawa ke RSUD Sungai Lilin untuk mendapatkan perawatan, termasuk uji usap tenggorokan. ”Dari hasil itu, diketahui bahwa orang itu positif Covid-19,” katanya.
Mengetahui kondisi tersebut, pihaknya langsung berkoordinasi dengan PT Hindoli untuk melacak seluruh karyawan. Dari pemeriksaan. total ada 11 orang positif Covid-19, sembilan di antaranya karyawan, sedangkan dua orang yang lain merupakan istri dan anak salah satu karyawan. Sampai saat ini delapan orang dirawat di RSUD Sungai Lilin dan tiga orang lagi dirawat di RSUD Bayung Lencir.
Selain itu, pihaknya juga melakukan pelacakan lanjutan dan didapati 70 karyawan lain telah berinteraksi dengan karyawan yang positif Covid-19 tersebut. ”Kemudian mereka dibawa ke ruang karantina yang sudah disiapkan oleh perusahaan untuk menjalani uji usap tenggorokan,” ucapnya.
Sembari menunggu hasil uji usap, ke-70 karyawan ini harus dikarantina sampai hasilnya diketahui. ”Dengan cara ini, kami berharap penularan bisa dicegah,” ungkapnya.
Melalui siaran persnya, Presiden Direktur PT Hindoli Ong Kee Chau membenarkan adanya karyawan Grup Cargill di fasilitas Sumatera Selatan terjangkit Covid-19. ”Kami memberikan dukungan penuh kepada seluruh karyawan yang sedang menjalani perawatan,” ucapnya. Karena itu, kegiatan operasional pabrik di Sungai Lilin itu dihentikan sementara.
Rencananya kegiatan operasional pabrik baru akan dibuka kembali pada 20 Juli 2020. (Ong Kee Chau)
Selama pabrik ditutup, perusahaan akan melakukan disinfeksi dan sterilisasi serta tindakan karantina yang menyeluruh pada seluruh karyawan. ”Rencananya, kegiatan operasional pabrik baru akan dibuka kembali pada 20 Juli 2020,” ujar Ong.
Di seluruh lokasi operasionalisasi di Indonesia, ucap Ong, pihaknya akan terus memberlakukan karantina wajib selama 14 hari bagi karyawan dan kontraktor yang mungkin terpapar Covid-19. Termasuk mereka yang memiliki riwayat kontak dengan karyawan yang telah dinyatakan positif.
Dalam menanggulangi Covid-19, beragam upaya pencegahan terus dilakukan. Tujuannya tidak lain memastikan kesehatan dan keselamatan karyawan terjamin. ”Prioritas kami adalah mencegah dan meminimalkan penyebaran virus melalui pendidikan, praktik kebersihan yang baik, pemakaian masker, dan menjaga jarak antara satu orang dan yang lainnya,” ujar Ong.
Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Sumatera Selatan Yusri mengatakan, penularan Covid-19 di Sumsel sudah terjadi di hampir semua sektor. Karena itu, sangat penting bagi seluruh warga Sumsel menjalani protokol kesehatan dengan lebih ketat. Hingga saat ini, jumlah kasus di Sumsel terus meningkat; per Kamis (6/5/2020) tercatat ada 56 kasus baru.
Dengan demikian, total warga Sumsel yang terjangkit Covid-19 telah mencapai 2.475 orang. Dari jumlah tersebut, 1.344 kasus dinyatakan selesai yang terdiri dari 1.230 orang sembuh dan 114 orang meninggal. Adapun 1.131 kasus masih aktif. Mereka masih dalam perawatan atau menunggu hasil pemeriksaan uji usap.